Asal Usul Pulau Oksigen Giliyang di Sumenep, Miliki Udara Terbersih di Dunia
loading...
A
A
A
SUMENEP - Kandungan oksigen di Pulau Giliyang, Kabupaten Sumenep, Madura, mencapai 20,9% dengan Level Explosive Limit (LEL) 0,5%. Kandungan di atas ambang batas normal dan bermanfaat bagi kesehatan.
Hal ini diungkap Tim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) belasan tahun silam. Temuan itu langsung menarik wisatawan dan peneliti untuk mendatangi pulau kecil tersebut.
Tak ayal, turis dari dalam dan luar negeri menyerbu pulau mini dengan penduduk kurang lebih 4.500 jiwa itu.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau itu bisa datang dengan menggunakan taksi laut dengan waktu tempuh 30 sampai 40 menit. Mereka bisa naik perahu dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek, yang berjarak 30 kilometer (km) dari pusat kota Sumenep.
Ongkosnya pun tidak mahal. Pengunjung hanya mengeluarkan ongkos taksi laut sebesar Rp10.000 untuk menumpang perahu berkapasitas antara 20-50 orang tergantung ukuran angkutannya.
Giliyang memiliki dua dermaga, yaitu di Pantai Ropet, di Desa Banraas yang berada di ujung timur pulau yang dikhususkan bagi perahu nelayan. Satu lagi, dermaga penumpang di Desa Bancamara, ujung barat pulau.
Untuk menunjang pariwisata, Pemkab Sumenep telah membangun jalan di sepanjang pulau itu.
Selain itu, sejak November 2017 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga telah memasang pembangkit listrik berkekuatan 3x500 kilowatt di tempat itu. Ini untuk membantu menerangi Pulau Oksigen yang selama puluhan tahun mengandalkan pembangkit swadaya, berupa ribuan generator set yang dipasang sendiri oleh warga.
Hal ini diungkap Tim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) belasan tahun silam. Temuan itu langsung menarik wisatawan dan peneliti untuk mendatangi pulau kecil tersebut.
Tak ayal, turis dari dalam dan luar negeri menyerbu pulau mini dengan penduduk kurang lebih 4.500 jiwa itu.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau itu bisa datang dengan menggunakan taksi laut dengan waktu tempuh 30 sampai 40 menit. Mereka bisa naik perahu dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek, yang berjarak 30 kilometer (km) dari pusat kota Sumenep.
Ongkosnya pun tidak mahal. Pengunjung hanya mengeluarkan ongkos taksi laut sebesar Rp10.000 untuk menumpang perahu berkapasitas antara 20-50 orang tergantung ukuran angkutannya.
Giliyang memiliki dua dermaga, yaitu di Pantai Ropet, di Desa Banraas yang berada di ujung timur pulau yang dikhususkan bagi perahu nelayan. Satu lagi, dermaga penumpang di Desa Bancamara, ujung barat pulau.
Untuk menunjang pariwisata, Pemkab Sumenep telah membangun jalan di sepanjang pulau itu.
Selain itu, sejak November 2017 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga telah memasang pembangkit listrik berkekuatan 3x500 kilowatt di tempat itu. Ini untuk membantu menerangi Pulau Oksigen yang selama puluhan tahun mengandalkan pembangkit swadaya, berupa ribuan generator set yang dipasang sendiri oleh warga.