Status Gunung Api Karangetang Naik ke Level III Siaga

Rabu, 08 Februari 2023 - 18:48 WIB
loading...
Status Gunung Api Karangetang Naik ke Level III Siaga
Status Gunung Karangetang di Sitaro, Sulawesi Utara meningkat ke level III Siaga disebabkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik. Foto/MPI/Subhan Sabu
A A A
SITARO - Status Gunung Karangetang meningkat ke level III Siaga. Peningkatan status itu disebabkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik dari gunung berapi di Kabupaten Kepulauan Siu Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Richard mengatakan berdasarkan pemantauan visual dan kegempaan menunjukan terjadi peningkatan aktivitas



"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang dinaikan dari level II waspada ke level III siaga mulai pukul 17.00 WITA," ujar Richard, Rabu (8/2/2023).

Dari hasil pengamatan visual selama periode 1 Januari 2023, Gunung Karangetang sering berawan hingga mendung kadang tertutup kabut.

Pada saat jelas teramati asap kawah utama putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi berkisar antara 25-150 meter di atas puncak, dari Kawah ll asap kawah putih tipis tebal tinggi maksimum 75 meter.

"Pada malam hari teramati api diam hanya di tubuh kubah Kawah Utara. Terjadi guguran namun secara visual jarak dan arah luncuran tidak teramati," katanya.



Periode 1-7 Februari 2023, Gunung Karangetang sering berawan hingga mendung kadang tertutup kabut. Pada saat jelas teramati asap kawah Utama putih sedang tinggi sekitar 100 meter di atas puncak.

Sedangkan di Kawah Utara teramati asap kawah putih sedang tinggi sekitar 50 meter di atas kubah, Api diam pada tubuh kubah masih terjadi.

Guguran terjadi dari kawah Utama meluncur ke kali Batuawang dan kali Batang sejauh 800 meter serta ke kali Beha barat sejauh sekitar 1000 meter dari puncak.

Pengamatan visual terhadap tinggi kolom asap masih belum menunjukan adanya perubahan yang signifikan, tinggi kolom asap umumnya masih berkisar antara 50-150 meter di atas puncak.

"Namun kejadian guguran pada Kawah Utama semakin meningkat sejak 4 Februari 2023. Guguran lava meluncur ke arah kali Batang Kali Batuawang serta kali Beha barat sejauh sekitar 1000 meter dari puncak, sinar api masih belum tampak, suara gemuruh guguran lava kadang terdengar di Pos," tuturnya

Kondisi Kawah Utara masih tampak adanya api diam pada tubuh kubah lava, asap kawah belum mengalami perubahan yang signifikan.

Berdasarkan data instrumental, gempa guguran menunjukan peningkatan sejak 18 Januari 2023, dan semakin meningkat pada 6 Februari 2023. Sehingga terekam sebanyak 43 kejadian dan pada 7 Februari 2023 gempa guguran meningkat menjadi 62 kejadian per hari.

Kondisi terjadinya guguran yang meningkat menunjukan peningkatan suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga ketidakstabilan pada kubah lava.

"Pergerakan magma kepermukaan dalam laju rendah ini kemungkinan akan diikuti dengan terjadinya erupsi efusif," ucapnya

Gunung Karangetang merupakan gunungapi paling aktif di Indonesia dengan seringnya mengalami kejadian erupsi hampir setiap tahun.

Karakteristik erupsinya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian guguran lava.

Bahaya Gunung Karangetang umumnya diakibatkan oleh guguran lava dari kubah lava dan bahaya sekunder berupa lahar.

Risiko bahaya semakin tinggi karena daerah di sekitar Gunung Karangetang memiliki jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 km dan di dalamnya terdapat banyak pemukiman.

"Dalam tingkat aktivitas Level IlI (Siaga) masyarakat, pengunjung, wisatawan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2.5 km dari kawah Utama serta 3.5 km pada sektor selatan dan tenggara," pungkasnya
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1464 seconds (0.1#10.140)