Prof Nuh Memaknai 100 Tahun NU: Momen Nahdliyin Beri Manfaat untuk Masyarakat

Sabtu, 04 Februari 2023 - 20:35 WIB
loading...
Prof Nuh Memaknai 100...
Rois Syuriah PBNU, Prof Muhammad Nuh, DEA.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Nahdlatul Ulama (NU) memasuki usia 100 tahun atau 1 abad. Perayaan 1 abad ini bisa dimaknai sebagai reuni akbar antara para muaziz (pendiri), para pejuang, dan para pendahulu.

Sehingga sebagai anak cucu yang lama tidak bertemu 'orang tua' tentu perlu menyambutnya dengan luar biasa.

"Oleh karena itu untuk menutup 100 tahun ini dan menyambut 100 tahun yang akan datang yang harus dilakukan adalah berlomba untuk meraih prestasi. Warga Nahdliyin itu berlomba untuk berprestasi," ujar Rois Syuriah PBNU, Prof Muhammad Nuh, DEA, usai menjadi keynote speaker dalam diskusi ilmiah 'Menyambut 1 Abad NU: Arah Pendidikan NU di Era Digital'

Prof Nuh Memaknai 100 Tahun NU: Momen Nahdliyin Beri Manfaat untuk Masyarakat

Rektor Unusa Prof M Jazidie; Sekretaris LP Ma'arif Jatim, Sunan Fanani (kanan) dan Prinsipal Manager Inovasi Jatim M. Adri Budi

Dalam diskusi yang digagas Wartawan Pendidikan NU bersama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini, M Nuh menjelaskan, makna memberi prestasi tadi adalah apa yang bisa diberikan (manfaat) bagi masyarakat.

Mendikbud era Presiden SBY ini mengungkapkan, warga Nahdliyin bisa mengetahui manfaat yang paling besar bagi masyarakat jika mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat.

"Kalau kita enggak tahu yang dibutuhkan masyarakat, bagaimana cara kita bisa bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu kita harus belajar dengan baik apa yang dibutuhkan masyarakat," tegasnya.

Baca juga: Gus Yahya Siapkan Sejumlah Agenda Memasuki 1 Abad NU

Dia mengungkapkan setidaknya ada 3 kebutuhan masyarakat saat ini. Yakni, kebutuhan tentang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. "Kalau semua itu kita bisa kita dapatkan maka ya kehadiran kita (NU) ini memberikan manfaat. Orang itu kalau selalu memberikan manfaat maka itu Insya Allah umurnya termasuk umur sosialnya akan panjang," tandasnya.

Sekretaris LP Ma'arif Jawa Timur, Sunan Fanani yang hadir sebagai pembicara, mengungkapkan NU saat ini telah menyiapkan sumber daya yang profesional dalam menciptakan anak didik yang berkualitas. Pasalnya saat ini di tengah persaingan global mau tidak mau NU harus hadir di dalam menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik.

"Maka dari itu yang dilakukan NU dijadikan sebagai alat utama untuk perubahan budaya di masyarakat," tukasnya.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan LP Ma'arif NU untuk menghadapi era digital salah satunya adalah melakukan analisa akan kebutuhan dan kondisi. "Karena kita tahu lembaga pendidikan di lingkungan NU itu tidak semuanya sama. Jadi mereka berbeda kualitasnya," ujar Sunan.

Diskusi tersebut juga menghadirkan M. Adri Budi, Prinsipal Manager Inovasi Jawa Timur, yang menyoroti tingkatan kualitas pembelajaran di ruang madrasah. Dengan adanya tingkatan pembelajaran apapun bentuknya, digital maupun non digital, akan mempengaruhi perilaku anak hingga perilaku guru.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0056 seconds (0.1#10.140)