Kesal Jadi Korban Arisan Bodong, Puluhan Emak-emak di Indramayu Lapor Polisi
loading...
A
A
A
"Walaupun uang kami tidak kembali juga tidak masalah, asalkan pelaku ketangkap dan bisa dijebloskan ke penjara," harapnya.
Di tempat yang sama, Lurah Desa Cangkingan, Ukrodi membenarkan jika pengelola arisan yang diduga bodong itu merupakan warganya. Namun, pihaknya mengaku, hingga saat ini wanita berinisial YN tersebut tidak diketahui keberadaannya.
"Keberadaan YN sendiri yang jelas saat ini sudah tidak ada di tempat. Bahkan suami dan anak-anaknya pun juga sama tidak ada di tempat," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan. Saat ini, identitas pengelola arisan yang diduga bodong itu pun sudah berhasil diketahui oleh aparat kepolisian.
"Kita masih menunggu masyarakat melaporkan kejadian ini. Dan kita akan terus lakukan tahap lidik, apabila nanti ditemukan unsur pidana tentunya kita akan proses naik ke penyelidikan," kata kapolres.
Menurut dia, sampai saat ini jumlah kerugian yang sudah terdata dari 40 korban sekitar Rp700 juta. "Tapi modus operandi dan sebagainya kita masih dalam tahap penyelidikan," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Lurah Desa Cangkingan, Ukrodi membenarkan jika pengelola arisan yang diduga bodong itu merupakan warganya. Namun, pihaknya mengaku, hingga saat ini wanita berinisial YN tersebut tidak diketahui keberadaannya.
"Keberadaan YN sendiri yang jelas saat ini sudah tidak ada di tempat. Bahkan suami dan anak-anaknya pun juga sama tidak ada di tempat," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan. Saat ini, identitas pengelola arisan yang diduga bodong itu pun sudah berhasil diketahui oleh aparat kepolisian.
"Kita masih menunggu masyarakat melaporkan kejadian ini. Dan kita akan terus lakukan tahap lidik, apabila nanti ditemukan unsur pidana tentunya kita akan proses naik ke penyelidikan," kata kapolres.
Menurut dia, sampai saat ini jumlah kerugian yang sudah terdata dari 40 korban sekitar Rp700 juta. "Tapi modus operandi dan sebagainya kita masih dalam tahap penyelidikan," pungkasnya.
(nic)