Kesal Jadi Korban Arisan Bodong, Puluhan Emak-emak di Indramayu Lapor Polisi

Selasa, 31 Januari 2023 - 19:30 WIB
loading...
Kesal Jadi Korban Arisan...
Puluhan emak-emak di Indramayu yang kesal karena jadi korban arisan bodong melaporkan pengelola ke polisi. Foto: MPI/Andrian Supendi
A A A
INDRAMAYU - Ratusan emak-emak di Kabupaten Indramayu menjadi korban arisan bodong . Sekitar 12 korban yang kesal kemudian mendatangi Mapolres Indramayu untuk melaporkan pengelola arisan berinisial YN yang diduga membawa lari uang para korban.

Diketahui, YN merupakan warga Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Salah satu korban, Uun Kuniasih (44) mengatakan, total ada 178 orang yang menjadi korban arisan bodong tersebut.



"Korbannya berasal dari dua desa, yaitu Desa Cangkingan dan Desa Jayalaksana, Kecamatan Kedokanbunder," ujar dia, kepada SINDOnews, di Mapolres Indramayu, Senin (31/1/2023).

Adapun Uun menyampaikan, kerugian yang dialami para korban arisan bodong itu berbeda-beda, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.



"Kerugiannya beda-beda, soalnya ada yang ikut arisan mingguan dan ada juga yang ikut arisan bulanan. Bahkan ada juga yang ikut dua-duanya," ujar dia.

Uun mengaku mengikuti dua jenis arisan, yaitu mingguan dan bulanan. Adapun total kerugian yang dia alami sebesar Rp150 juta. "Saya ruginya banyak, karena saya ikut arisannya juga banyak," ucapnya.

Uun menyatakan, dia dan para korban lainnya tidak berharap uang mereka bisa kembali. Asalkan, pelaku yang saat ini tidak diketahui keberadaannya itu bisa segera ditemukan dan ditangkap oleh polisi.

"Walaupun uang kami tidak kembali juga tidak masalah, asalkan pelaku ketangkap dan bisa dijebloskan ke penjara," harapnya.



Di tempat yang sama, Lurah Desa Cangkingan, Ukrodi membenarkan jika pengelola arisan yang diduga bodong itu merupakan warganya. Namun, pihaknya mengaku, hingga saat ini wanita berinisial YN tersebut tidak diketahui keberadaannya.

"Keberadaan YN sendiri yang jelas saat ini sudah tidak ada di tempat. Bahkan suami dan anak-anaknya pun juga sama tidak ada di tempat," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan. Saat ini, identitas pengelola arisan yang diduga bodong itu pun sudah berhasil diketahui oleh aparat kepolisian.

"Kita masih menunggu masyarakat melaporkan kejadian ini. Dan kita akan terus lakukan tahap lidik, apabila nanti ditemukan unsur pidana tentunya kita akan proses naik ke penyelidikan," kata kapolres.

Menurut dia, sampai saat ini jumlah kerugian yang sudah terdata dari 40 korban sekitar Rp700 juta. "Tapi modus operandi dan sebagainya kita masih dalam tahap penyelidikan," pungkasnya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2250 seconds (0.1#10.140)