Anak Diamankan Polisi Pascademo Ricuh di Kantor Arema FC, Orang Tua Gelisah
loading...
A
A
A
MALANG - Sebanyak 107 orang diamankan pasca demonstrasi rusuh di Kantor Arema FC . Mereka diamankan sejak Minggu sore hingga malam di beberapa titik warung kopi dan tempat nongkrong di Kota Malang .
Ratusan anak ini kemudian dikumpulkan di Ballroom Sanika Satyawada Polresta Malang Kota, pada Minggu malam. Mayoritas dari mereka merupakan anak muda itu kemudian diperiksa secara bergantian di Satreskrim Polresta Malang Kota.
Terlihat di Polresta Malang Kota, suasana penjagaan tampak ketat dari biasanya. Di pintu gerbang tampak beberapa petugas menanyai beberapa masyarakat yang masuk ke area halaman Polresta Malang Kota.
Sejumlah keluarga juga terlihat menunggu kepastian, karena ada beberapa anggota keluarganya yang turut diamankan pasca demonstrasi ricuh oleh Arek Malang Bersikap.
Warga menunggu di depan masjid di dalam kompleks Polresta Malang Kota. Mereka tampak menunggu kepastian dari anggota keluarga yang diamankan.
Salah seorang orang tua, Sutris, asal Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun mengatakan, bahwa dirinya mendapat kabar dari sang anak pada sore hari, telah diamankan oleh pihak kepolisian.
"Anak saya ini cowok berusia 24 tahun dan sudah bekerja. Berangkat dari rumah jam 11.00 WIB. Dan pada saat meninggalkan rumah itu, tujuan anak saya itu sebenarnya mencari pakaian di sekitaran wilayah Jalan Soekarno Hatta untuk adiknya yang mau sunat," ucap Sutris, ditemui wartawan, pada Senin (30/1/2023).
Ia menambahkan, anaknya saat itu tengah melintas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan Veteran, ternyata ada sekumpulan pemuda dan anak anak berpakaian hitam-hitam yang akan berdemo di depan kantor Arema FC.
"Anak saya itu akhirnya berhenti dan ikut-ikutan aksi tersebut. Dan Alhamdulillah, anak saya tidak terluka dalam kejadian tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui secara jelas apakah terlibat di dalam aksi perusakan tersebut atau tidak.
"Jika tidak ada kaitan dan perbuatan melawan hukum, maka akan kita pulangkan ke keluarganya," ujar Budi Hermanto.
Budi menjelaskan, bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan atas kasus perusakan kantor Arema FC tersebut.
"Kami masih terus mendalami, untuk mencari aktor intelektual dibalik aksi anarkis ini. Selain itu, kami juga melakukan pengamanan di lokasi TKP sampai pengusutan kasus ini dinyatakan selesai," tukasnya.
Baca: Arema FC Pertimbangkan Bubar Demi Jaga Kondusivitas Malang Pascademo Ricuh.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Minggu siang (29/1/2023) aksi demonstrasi Aremania di depan kantor Arema FC berakhir ricuh. Ratusan massa Aremania merusak toko resmi merchandise Arema FC.
Tak hanya itu beberapa orang juga terlihat luka akibat baku hantam dan dikeroyok massa aksi demonstran yang mayoritas menggunakan pakaian hitam - hitam. Akibatnya tiga orang terlihat terluka, dimana salah satunya perlu perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Ratusan anak ini kemudian dikumpulkan di Ballroom Sanika Satyawada Polresta Malang Kota, pada Minggu malam. Mayoritas dari mereka merupakan anak muda itu kemudian diperiksa secara bergantian di Satreskrim Polresta Malang Kota.
Terlihat di Polresta Malang Kota, suasana penjagaan tampak ketat dari biasanya. Di pintu gerbang tampak beberapa petugas menanyai beberapa masyarakat yang masuk ke area halaman Polresta Malang Kota.
Sejumlah keluarga juga terlihat menunggu kepastian, karena ada beberapa anggota keluarganya yang turut diamankan pasca demonstrasi ricuh oleh Arek Malang Bersikap.
Warga menunggu di depan masjid di dalam kompleks Polresta Malang Kota. Mereka tampak menunggu kepastian dari anggota keluarga yang diamankan.
Salah seorang orang tua, Sutris, asal Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun mengatakan, bahwa dirinya mendapat kabar dari sang anak pada sore hari, telah diamankan oleh pihak kepolisian.
"Anak saya ini cowok berusia 24 tahun dan sudah bekerja. Berangkat dari rumah jam 11.00 WIB. Dan pada saat meninggalkan rumah itu, tujuan anak saya itu sebenarnya mencari pakaian di sekitaran wilayah Jalan Soekarno Hatta untuk adiknya yang mau sunat," ucap Sutris, ditemui wartawan, pada Senin (30/1/2023).
Ia menambahkan, anaknya saat itu tengah melintas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan Veteran, ternyata ada sekumpulan pemuda dan anak anak berpakaian hitam-hitam yang akan berdemo di depan kantor Arema FC.
"Anak saya itu akhirnya berhenti dan ikut-ikutan aksi tersebut. Dan Alhamdulillah, anak saya tidak terluka dalam kejadian tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui secara jelas apakah terlibat di dalam aksi perusakan tersebut atau tidak.
"Jika tidak ada kaitan dan perbuatan melawan hukum, maka akan kita pulangkan ke keluarganya," ujar Budi Hermanto.
Budi menjelaskan, bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan atas kasus perusakan kantor Arema FC tersebut.
"Kami masih terus mendalami, untuk mencari aktor intelektual dibalik aksi anarkis ini. Selain itu, kami juga melakukan pengamanan di lokasi TKP sampai pengusutan kasus ini dinyatakan selesai," tukasnya.
Baca: Arema FC Pertimbangkan Bubar Demi Jaga Kondusivitas Malang Pascademo Ricuh.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Minggu siang (29/1/2023) aksi demonstrasi Aremania di depan kantor Arema FC berakhir ricuh. Ratusan massa Aremania merusak toko resmi merchandise Arema FC.
Tak hanya itu beberapa orang juga terlihat luka akibat baku hantam dan dikeroyok massa aksi demonstran yang mayoritas menggunakan pakaian hitam - hitam. Akibatnya tiga orang terlihat terluka, dimana salah satunya perlu perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
(nag)