2 Sapi Calon Kurban Presiden Berbobot 1,1 Ton Seleksi Tes Kesehatan
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Presiden Joko Widodo akan berkurban sapi pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
Pemerintah pusat menunjuk tim dari Balai Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) beserta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel untuk memastikan calon sapi pilihan berkualitas baik dan terhindar dari penyakit.
Seperti layaknya ajang audisi, dua sapi berbobot 1,1 ton ini sedang mengikuti seleksi hewan kurban Idul Adha yang merupakan sumbangan Presiden Joko Widodo di Kota Palembang.
Kasi Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Iskandar mengatakan, belum memutuskan sapi mana yang dipilih karena masih melakukan tes kesehatan.
Sapi yang menjadi pilihan, kata Iskandar, berjenis simental dan limosin. Seperti halnya manusia, tim pemeriksaan hewan pun melakukan pengukuran suhu tubuh sapi menggunakan thermal gun.
"Hal itu dilakukan guna memastikan sapi tidak sakit. Dalam pemeriksaan dua sapi kandidat bersuhu tubuh 38,5 atau rata-rata suhu normal sapi. Sapi diperiksa performanya, pernapasan juga, cara jalannya, dan kondisi fesesnya untuk memastikan sapi tidak cacingan," kata Iskandar.
Sementara itu, pemilik peternakan sapi Idil Fitriansyah menuturkan, dua sapi yang akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk kurban tahun ini berbeda jenis dari yang tahun lalu dibeli.
"Jika tahun lalu Presiden memilih jenis sapi peranakan ongole asli India, maka tahun ini ada jenis Limosin atau Simental," tutur Idil.
Untuk harga, ujar Idil, sama seperti tahun lalu. Peternak sapi di kawasan sako baru palembang ini sepakat dengan harga Rp85 juta per ekor.
Pemerintah pusat menunjuk tim dari Balai Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) beserta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel untuk memastikan calon sapi pilihan berkualitas baik dan terhindar dari penyakit.
Seperti layaknya ajang audisi, dua sapi berbobot 1,1 ton ini sedang mengikuti seleksi hewan kurban Idul Adha yang merupakan sumbangan Presiden Joko Widodo di Kota Palembang.
Kasi Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Iskandar mengatakan, belum memutuskan sapi mana yang dipilih karena masih melakukan tes kesehatan.
Sapi yang menjadi pilihan, kata Iskandar, berjenis simental dan limosin. Seperti halnya manusia, tim pemeriksaan hewan pun melakukan pengukuran suhu tubuh sapi menggunakan thermal gun.
"Hal itu dilakukan guna memastikan sapi tidak sakit. Dalam pemeriksaan dua sapi kandidat bersuhu tubuh 38,5 atau rata-rata suhu normal sapi. Sapi diperiksa performanya, pernapasan juga, cara jalannya, dan kondisi fesesnya untuk memastikan sapi tidak cacingan," kata Iskandar.
Sementara itu, pemilik peternakan sapi Idil Fitriansyah menuturkan, dua sapi yang akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk kurban tahun ini berbeda jenis dari yang tahun lalu dibeli.
"Jika tahun lalu Presiden memilih jenis sapi peranakan ongole asli India, maka tahun ini ada jenis Limosin atau Simental," tutur Idil.
Untuk harga, ujar Idil, sama seperti tahun lalu. Peternak sapi di kawasan sako baru palembang ini sepakat dengan harga Rp85 juta per ekor.
(awd)