Memilukan Gajah Penghuni TWA Buluh Cina Riau Mati Terserang Virus
Rabu, 18 Januari 2023 - 18:06 WIB
KAMPAR - Seekor gajah bernama Damar, yang menghuni Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina Kabupaten Kampar, Riau, ditemukan mati. Kematian gajah tersebut masih dalam penyelidikan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau.
Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan menjelaskan, saat ditemukan oleh mahout (pawang gajah) dikira gajah tersebut sedang tidur. Namun, setelah didekati hewan bernama latin Alephas maximus sumatranus ini sudah tidak bernyawa.
"Saat itu Alex Gunawan, yang merupakan pelatih gajah di TWA Buluh Cina melakukan pengecekan, dan hendak memindahkan gajah ke hutan. Sampai di tempat ikatan, Alex Gunawan melihat gajah Damar dalam posisi rebah dipikir masih tidur. Namun setelah dipastikan ternyata gajah Damar telah mati," kata Genman, Rabu (18/1/2023).
Dijelaskannya, bahwa sebelum ditemukan mati, kondisi gajah Damar baik-baik saja. Tidak ditemukan tanda-tanda kesehatan gajah Damar tergangu. Untuk mengetahui apa penyebab kematian gajah tersebut, BBKSDA Riau mengirim contoh potongan tubuh berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru-paru, dan cairan perikardium ke Kota Bogor, untuk diuji di laboratorium.
Genman mengatakan, dari hasil uji laboratorium, gajah Damar berjenis kelamin jantan berumur dua tahun empat bulan, mati disebabkan positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).
"Jenis virus tersebut sangat susah diprediksi, gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah, namun dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah," imbuh Genman.
Gajah Damar lahir di TWA Buluh Cina pada 3 Juli 2020, dari pasangan gajah latih bernama Robin, dan Ngatini. Selama ini kelucuannya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di TWA tersebut.
Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan menjelaskan, saat ditemukan oleh mahout (pawang gajah) dikira gajah tersebut sedang tidur. Namun, setelah didekati hewan bernama latin Alephas maximus sumatranus ini sudah tidak bernyawa.
"Saat itu Alex Gunawan, yang merupakan pelatih gajah di TWA Buluh Cina melakukan pengecekan, dan hendak memindahkan gajah ke hutan. Sampai di tempat ikatan, Alex Gunawan melihat gajah Damar dalam posisi rebah dipikir masih tidur. Namun setelah dipastikan ternyata gajah Damar telah mati," kata Genman, Rabu (18/1/2023).
Dijelaskannya, bahwa sebelum ditemukan mati, kondisi gajah Damar baik-baik saja. Tidak ditemukan tanda-tanda kesehatan gajah Damar tergangu. Untuk mengetahui apa penyebab kematian gajah tersebut, BBKSDA Riau mengirim contoh potongan tubuh berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru-paru, dan cairan perikardium ke Kota Bogor, untuk diuji di laboratorium.
Genman mengatakan, dari hasil uji laboratorium, gajah Damar berjenis kelamin jantan berumur dua tahun empat bulan, mati disebabkan positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).
"Jenis virus tersebut sangat susah diprediksi, gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah, namun dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah," imbuh Genman.
Gajah Damar lahir di TWA Buluh Cina pada 3 Juli 2020, dari pasangan gajah latih bernama Robin, dan Ngatini. Selama ini kelucuannya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di TWA tersebut.
(eyt)
tulis komentar anda