Sowan ke Ponpes Baitul Muqoddas, Ganjar Ajak Santri Optimalkan Keterampilan
Senin, 16 Januari 2023 - 10:57 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan para santri di Ponpes Baitul Muqoddas, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Minggu (15/1/2023) siang. Foto/Dok. SINDOnews
PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sowan ke para pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Muqoddas, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Minggu (15/1/2023) siang. Ganjar mengajak para santri untuk mengembangkan ketrampilan agar nantinya bisa mandiri secara ekonomi.
Dalam kegiatan itu, Ganjar menemui KH Tajuddin Shorih, selaku pengasuh ponpes, sekaligus tokoh agama berpengaruh di Pekalongan. Diketahui, keduanya juga merupakan sahabat lama.
"Sudah lama 3 tahun lalu mau ke sini karena Pak Yai Tajudin ini sahabat saya. Waktu itu agak intens kita berkomunikasi, makanya sekarang saya silaturahmi mumpung PPKM sudah dibuka," kata Ganjar dalam keterangannya.
Tak hanya bertemu KH Tajuddin Shorih, Ganjar juga bersilaturahmi dan berinteraksi dengan para santri. Di hadapan para santri, Ganjar menyampaikan perkembangan pesantren dewasa ini menjadi sangat penting untuk dilakukan. Tentunya dengan mengandalkan bakat dan keterampilan dari para santri.
Pemprov Jawa Tengah pun telah melakukan berbagai upaya. Misalnya terus menggiatkan program ekonomi berbasis pesantren untuk meningkatkan kemandirian pesantren.
Kemudian untuk meningkatkan fasilitas pembelajaran pesantren, Ganjar juga mengeluarkan Perda tentang Pesantren yang merupakan turunan dari UU No 18/2019 tentang Pesantren. "Mereka bisa mengembangkan pengetahuan keagamaannya dengan sangat baik. Tapi butuh juga life skill yang perlu dikembangkan. Juga perlu melihat adaptasi atau kondisi luar yang sedang berubah," jelas Ganjar.
Oleh sebab itu, Ganjar meminta seluruh ponpes di Jawa Tengah terus mengembangkan pendidikan agama dan juga mengawal para santri hingga lulus. Tujuannya agar kelak pesantren dapat diandalkan sebagai pencetak generasi bangsa yang religius dan berkualitas.
Dalam kegiatan itu, Ganjar menemui KH Tajuddin Shorih, selaku pengasuh ponpes, sekaligus tokoh agama berpengaruh di Pekalongan. Diketahui, keduanya juga merupakan sahabat lama.
"Sudah lama 3 tahun lalu mau ke sini karena Pak Yai Tajudin ini sahabat saya. Waktu itu agak intens kita berkomunikasi, makanya sekarang saya silaturahmi mumpung PPKM sudah dibuka," kata Ganjar dalam keterangannya.
Tak hanya bertemu KH Tajuddin Shorih, Ganjar juga bersilaturahmi dan berinteraksi dengan para santri. Di hadapan para santri, Ganjar menyampaikan perkembangan pesantren dewasa ini menjadi sangat penting untuk dilakukan. Tentunya dengan mengandalkan bakat dan keterampilan dari para santri.
Pemprov Jawa Tengah pun telah melakukan berbagai upaya. Misalnya terus menggiatkan program ekonomi berbasis pesantren untuk meningkatkan kemandirian pesantren.
Kemudian untuk meningkatkan fasilitas pembelajaran pesantren, Ganjar juga mengeluarkan Perda tentang Pesantren yang merupakan turunan dari UU No 18/2019 tentang Pesantren. "Mereka bisa mengembangkan pengetahuan keagamaannya dengan sangat baik. Tapi butuh juga life skill yang perlu dikembangkan. Juga perlu melihat adaptasi atau kondisi luar yang sedang berubah," jelas Ganjar.
Oleh sebab itu, Ganjar meminta seluruh ponpes di Jawa Tengah terus mengembangkan pendidikan agama dan juga mengawal para santri hingga lulus. Tujuannya agar kelak pesantren dapat diandalkan sebagai pencetak generasi bangsa yang religius dan berkualitas.
(poe)
tulis komentar anda