Temu Tani di Ponorogo, Pupuk Kaltim Pastikan Kesinambungan Program Agrosolution
Senin, 19 Desember 2022 - 08:33 WIB
Sejauh ini, realisasi Agrosolution Pupuk Kaltim di Ponorogo dilaksanakan pada komoditas jagung seluas 573,17 Hektare (Ha) di Kecamatan Jetis, Kecamatan Ngrayun, dan Kecamatan Siman. Program ini mampu mencapai hasil rata-rata 14 ton/Ha.
Selanjutnya komoditas kacang tanah di Kecamatan Jambon, yang diawali edukasi pengomposan menggunakan produk Biodex bagi para petani, untuk memaksimalkan lahan garapan dengan meningkatkan unsur hara pada tanah. Program ini pun sudah bermitra dengan Garudafood, sebagai offtaker pasca panen.
Dari kesinambungan Agrosolution, diharap hasil maksimal terus diraih petani secara signifikan, didukung kepastian pembelian serta asuransi untuk solusi gagal panen. Hal ini juga upaya Pupuk Kaltim menekan ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi, dengan menyediakan beragam produk non subsidi yang telah teruji kualitasnya.
Kombinasi produk Pupuk Kaltim seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi, Ecofert dan Biodex terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman pangan dengan berbagai jenis lahan. Disamping juga produk terbaru NPK Pelangi JOS, yang merupakan perpaduan pupuk kimia dan hayati pertama di Indonesia untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Dimana penyerapan unsur hara akan lebih efisien karena terbantu mikroba, sehingga mampu melarutkan fosfat dan mengikat nitrogen.
Keunggulan produk ini pun telah teruji di berbagai daerah dengan beragam komoditas, mulai dari kubis di Cianjur Jawa Barat dengan peningkatan produktivitas 18 persen atau naik 5 Kg/kantong. Serta komoditas padi di Bojonegoro yang meningkat 36 persen atau mencapai 8,736 ton/ha, dari sebelumnya maksimal 6,416 ton/ha.
"Untuk itu, kolaborasi yang baik antara Pupuk Kaltim dengan para petani dan pemerintah melalui Agrosolution akan terus dilanjutkan di Ponorogo, dalam rangka memberikan manfaat optimal bagi sektor pertanian," lanjut Indah.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, berharap melalui program Agrosolution dapat mendorong peningkatkan produktivitas pertanian dengan lebih optimal agar kesejahteraan petani pun semakin tercapai. Menurut dia, pertanian hebat merupakan salah satu visi misi dari 10 Nawa Darma Nyata yang dilaksanakan Pemerintah Daerah.
"Sampai saat ini ada penambahan lahan baru seluas 150 Ha, yang diharap tahun depan dapat terus ditingkatkan. Dan sektor pertanian di Ponorogo ini harus hebat,” ucap Sugiri Sancoko.
Dirinya pun menyebut Agrosolution dapat menjadi jawaban dalam mengatasi kelangkaan pupuk subsidi yang selama ini selalu menjadi persoalan petani di daerah, sehingga kedepan tidak ada lagi ketergantungan dan hasil maksimal bisa dirasakan oleh seluruh petani Ponorogo.
Baca: Keberagaman Budaya Dihadirkan saat Sandiaga Uno Meresmikan Bandar Grisee.
Selanjutnya komoditas kacang tanah di Kecamatan Jambon, yang diawali edukasi pengomposan menggunakan produk Biodex bagi para petani, untuk memaksimalkan lahan garapan dengan meningkatkan unsur hara pada tanah. Program ini pun sudah bermitra dengan Garudafood, sebagai offtaker pasca panen.
Dari kesinambungan Agrosolution, diharap hasil maksimal terus diraih petani secara signifikan, didukung kepastian pembelian serta asuransi untuk solusi gagal panen. Hal ini juga upaya Pupuk Kaltim menekan ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi, dengan menyediakan beragam produk non subsidi yang telah teruji kualitasnya.
Kombinasi produk Pupuk Kaltim seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi, Ecofert dan Biodex terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman pangan dengan berbagai jenis lahan. Disamping juga produk terbaru NPK Pelangi JOS, yang merupakan perpaduan pupuk kimia dan hayati pertama di Indonesia untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Dimana penyerapan unsur hara akan lebih efisien karena terbantu mikroba, sehingga mampu melarutkan fosfat dan mengikat nitrogen.
Keunggulan produk ini pun telah teruji di berbagai daerah dengan beragam komoditas, mulai dari kubis di Cianjur Jawa Barat dengan peningkatan produktivitas 18 persen atau naik 5 Kg/kantong. Serta komoditas padi di Bojonegoro yang meningkat 36 persen atau mencapai 8,736 ton/ha, dari sebelumnya maksimal 6,416 ton/ha.
"Untuk itu, kolaborasi yang baik antara Pupuk Kaltim dengan para petani dan pemerintah melalui Agrosolution akan terus dilanjutkan di Ponorogo, dalam rangka memberikan manfaat optimal bagi sektor pertanian," lanjut Indah.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, berharap melalui program Agrosolution dapat mendorong peningkatkan produktivitas pertanian dengan lebih optimal agar kesejahteraan petani pun semakin tercapai. Menurut dia, pertanian hebat merupakan salah satu visi misi dari 10 Nawa Darma Nyata yang dilaksanakan Pemerintah Daerah.
"Sampai saat ini ada penambahan lahan baru seluas 150 Ha, yang diharap tahun depan dapat terus ditingkatkan. Dan sektor pertanian di Ponorogo ini harus hebat,” ucap Sugiri Sancoko.
Dirinya pun menyebut Agrosolution dapat menjadi jawaban dalam mengatasi kelangkaan pupuk subsidi yang selama ini selalu menjadi persoalan petani di daerah, sehingga kedepan tidak ada lagi ketergantungan dan hasil maksimal bisa dirasakan oleh seluruh petani Ponorogo.
Baca: Keberagaman Budaya Dihadirkan saat Sandiaga Uno Meresmikan Bandar Grisee.
Lihat Juga :
tulis komentar anda