Kisah Toleransi Warga Flores Timur, Relakan Tanah untuk Hunian dan Makam Warga Beda Agama

Selasa, 06 Desember 2022 - 17:47 WIB
"Menurut ajaran Islam, selain akidah dan ibadat, kita dapat bersama dan bekerja sama dalam semua aspek kehidupan," Asyril.

Dia pun menceritakan, tahun lalu berlangsung pesta Imam Baru. Umat Muslim di Delang sebanyak 568 orang dipercayakan untuk mengatur acara penjemputan.

"Kami total mengurus semua hal dan itu mengharukan," ungkap Asyril.

Kepala Desa (Kades) Mudakeputu, Yohanes Purin Weking menambahkan, tanah hunian warga muslim di Delang merupakan tanah ulayat Desa Mudakeputu dan Desa Tiwatobi.

"Leluhur telah mengikhlaskan lokasi itu bagi masyarakat muslim. Keputusan leluhur tidak dapat dimentahkan generasi kemudian," ujarnya.

Sementara itu, Kades Wailolong, Vinsen Bugis Hurin, jumlah penduduk di wilayahnya mencapai 1.700 jiwa. Di antaranya 21 Islam dan 7 Protestan serta mayoritas Katolik.

Suatu ketika ada kematian warga yang beragama Islam (muslim). Warga muslim hendak memakamkan jenazah itu di Kelurahan Ekasapta yang semua penduduknya muslim.

"Namun oleh kepala kesa niat itu dibatalkan dan mengikhlaskan sebidang tanah untuk lokasi pemakaman warga muslim," tuturnya.

Bernard Tukan menambahkan, toleransi dan moderasi dalam masyarakat lokal merupakan hal baik yang diwariskan turun-temurun. Sehingga menjadi inspirasi dan motivasi bagi upaya tetap merawat keutuhan NKRI.
(shf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content