Head to Head Dua Nasution Berebut Kursi Wali Kota Medan
Kamis, 09 Juli 2020 - 20:36 WIB
"Koalisi gemuk ini bisa merupakan modal awal yang sangat cukup dan menjadi kelebihan jika dikelola dengan efektif. Platform Kolaborasi sangat kuat tergambar dari ragam partai yang bisa bekerja di dalam, dan juga kelompok sosial yang beragam dan terbuka. Jaringan ini mengandaikan lebih banyak peluang," paparnya.
Dijelaskannya, kehadiran Bobby Nasution dalam Pemilihan Wali Kota Medan 2020 tidak sekedar menarik perhatian partai politik. Tapi juga menjadi harapan bagi masyarakat Kota Medan dalam membawa perubahan.
"Kehadiran Bobby juga dapat dianggap representasi dari suasana bathin masyarakat kota yang menginginkan perubahan fundamental dalam penyelenggaraan kota modern, yang lebih estetis, lebih berkah.
Untuk perspektif figur, kedua sosok tersebut dinilai Faisal Riza memiliki karakter yang sangat berbeda. Akhyar Nasution adalah sosok yang emosional dan visi "Medan Cantik" yang dibawanya masih belum teruji. (BACA JUGA: Jelang Pilkada, 4.294 PPDP Jalani Rapid Tes di Lima Zona)
"Akhyar Nasution adalah Plt Walikota, mungkin bisa menguasai birokrasi. Gaya manejerialnya emosional, meledak-ledak. Slogan 'Medan Cantik'juga masih perlu pembuktian," ungkapnya.
Sementara Bobby Nasution, dinilai sebagai sosok milenial yang memiliki potensi besar dalam mengelola pendukung dan masyarakat yang majemuk.
"Muda dan representasi millenial. Menjanjikan pengharapan merubah wajah kota Medan yang lebih baik. Sebagai menantu presiden, memberikan peluang terkonsolidasinya banyak kelompok pendukung," tandasnya.
Dijelaskannya, kehadiran Bobby Nasution dalam Pemilihan Wali Kota Medan 2020 tidak sekedar menarik perhatian partai politik. Tapi juga menjadi harapan bagi masyarakat Kota Medan dalam membawa perubahan.
"Kehadiran Bobby juga dapat dianggap representasi dari suasana bathin masyarakat kota yang menginginkan perubahan fundamental dalam penyelenggaraan kota modern, yang lebih estetis, lebih berkah.
Untuk perspektif figur, kedua sosok tersebut dinilai Faisal Riza memiliki karakter yang sangat berbeda. Akhyar Nasution adalah sosok yang emosional dan visi "Medan Cantik" yang dibawanya masih belum teruji. (BACA JUGA: Jelang Pilkada, 4.294 PPDP Jalani Rapid Tes di Lima Zona)
"Akhyar Nasution adalah Plt Walikota, mungkin bisa menguasai birokrasi. Gaya manejerialnya emosional, meledak-ledak. Slogan 'Medan Cantik'juga masih perlu pembuktian," ungkapnya.
Sementara Bobby Nasution, dinilai sebagai sosok milenial yang memiliki potensi besar dalam mengelola pendukung dan masyarakat yang majemuk.
"Muda dan representasi millenial. Menjanjikan pengharapan merubah wajah kota Medan yang lebih baik. Sebagai menantu presiden, memberikan peluang terkonsolidasinya banyak kelompok pendukung," tandasnya.
(vit)
tulis komentar anda