Misteri Raja Sunda Sri Jayabupati, Tinggalkan Prasasti dengan Ciri Khas Budaya Jawa Timur

Sabtu, 03 Desember 2022 - 08:44 WIB
Tahun 1028 Airlangga mulai memerangi Raja Wengker, Wijaya. Namun karena Wengker sangat kuat, Airlangga menukar siasat, yaitu menaklukkan kerajaan lain lebih dulu.

Baru pada tahun 1032 ia menggempur Wengker lagi, yang baru tiga tahun kemudian bisa ditundukkan. Itu pun dengan jalan yang "kurang wajar".

Jadi, pada 1030,Airlangga mustahil sudah bisa menaklukkan negeri Sunda, mengingat sangat sulit menempuh jarak antara Jawa Timur dan Jawa Barat waktu itu.

Identifikasi nama Sri Jayabupati diidentikkan nama raja taklukkan yang meminjam nama raja penakluk, kecuali jika yang ditaklukkan kawin dengan keluarga raja yang menaklukkan.

Pendapat Warsito Sastroprayitno muncul yang menyatakan Jayabupati tentu merupakan salah satu musuh Airlangga yang masuk ke wilayah Galuh. Sebab dalam Prasasti Kalkuta disebutkan bahwa ada musuh Airlangga yang kabur ke Galuh dan ke Barat.

Tempat yang disebut barat terdapat di daerah Wengker (Madiun sekarang), sedangkan Galuh menurut para ahli adalah Ujung Galuh di muara Kali Brantas (Surabaya). Ini lebih dapat dipahami, karena sumber Jawa Timur tidak pernah menyebut wilayah Jawa Barat dengan sebutan Galuh, tetapi selalu Sunda.

Sosok Jayabupati dalam raja Sunda ini masih misterius dan terselubung oleh rahasia yang belum terkuak. Keanehan ini kian memperkuat temuan Prasasti Cibadak yang dikeluarkan semasa pemerintahan Sri Jayabupati sebagai raja.

Di Prasasti Cibadak itu bagi pelanggar atau pembangkang misalnya ditemukan adanya keberadaan supata. Padahal keberadaan supata itu bukan merupakan kebiasaan Raja Sunda, namun kebiasaan Raja-raja Jawa Timur yang menganut ajaran Tantra.

Prasasti Sunda tidak pernah menggunakan supata, tetapi tetapi memakai ancaman, hukuman atau amanat.

Pada Prasasti Kebantenan berbunyi: Saha nu kedeu paambahan Lurah Sunda Sembawa ku aing dititah dipaehan. Sedangkan di salah satu Prasasti Kawali ditulis amanat (wasiat) yang berbunyi: Aya ma nu ngeusi bhagya Kawali bari pakéna kereta bener pakeun nanjeur na juritan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More