Romantisme Sungai Citarum dan Kenangan Doni Monardo

Sabtu, 19 November 2022 - 09:17 WIB
Direktur Pendidikan Kodiklatad, Brigjen TNI Judi Paragina Firdaus sebagai ketua penyelenggara menyampaikan, kegiatan ini adalah pembelajaran bagi siswa Diklapa II TNI AD dan Sespimma Polri. Tujuannya membangun sinergi antara TNI AD dan Polri dalam tugas, sesuai arahan Panglima TNI, Kasad, dan Kapolri.

Judi lulusan Akmil 1993 adalah anggota langsung Doni saat masih sama sama bertugas di Wantanas. Judi menjabat Analis Kebijakan Bid Pengembangan Bela Negara, Deputi Pengembangan Setjen Wantanas (2019-2021). Ketika Doni menduduki Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid 19, Judi pun kerap mendukung langsung penugasan terkait kebencanaan dari Doni.

Romantis Tepi Sungai

Sekadar me-refresh fakta, Program Citarum Harum dibagi menjadi 23 sektor yang masing-masing dipimpin Komandan Sektor (Dansektor) yaitu perwira berpangkat Kolonel. Mereka bekerja di bawah koordinasi Komandan Satgas Citarum Harum. Masing-masing DanSektor tentu ingin sektornya kinclong dan wangi.

Jika selama ini, Sektor 1 (hulu Citarum di Cisanti) sering disebut sebagai sektor paling asri, kini tidak lagi. Sektor 5 tak kalah cantik. Sektor ini bahkan sering disebut “sektor romantis di tepi sungai”.

Salah satu yang viral adalah Spot Taman Icon di Kampung Sapan, Desa Bojong Mas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Di sini menjadi semacam pusat beragam aktivitas, mulai dari wahana edukasi, olahraga, hingga ajang kongkow kongkow.

Taman Icon tertata indah dengan aneka bunga warna warni. Juga ditanam aneka sayuran, tanaman obat dan bumbu seperti jahe, kunyit, lengkuas, serai. Tak ketinggalan buah-buahan; jeruk lemon, jambu kristal, mangga, alpukat, rambutan, pepaya, dan lain-lain.

Di sudut lain, tampak gazebo, jogging track yang multi fungsi menjadi tempat senam warga dan area bermain anak, mushola, posko, dan kolam ikan. Semua dilengkapi spot selfie yang eksotik. Sejumlah fasilitas tempat duduk menghadap Citarum, acap dijadikan spot foto.

Jika Anda datang hari ini, maka tidak akan pernah menyangka, lokasi ini dulunya kumuh. Tempat pembuangan sampah. Bau dan kotor. Lebih bernuansa horror, karena untuk mencapai lokasi ini harus melewati lokasi kuburan. Belum lagi gempuran media internasional dengan julukan sungai terkotor.

"Saking banyaknya sampah kita bisa berjalan di atas sungai," ujar Doni.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content