Dicurhati Kesuksesan Pelaksanaan MBKM, Mendikbudristek Terima Kasih kepada Pemangku Kepentingan
Jum'at, 18 November 2022 - 20:38 WIB
PADANG - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ), Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan para civitas akademika dari 22 perguruan tinggi dan perguruan tinggi vokasi se-Sumatra Barat, baik negeri maupun swasta di Aula Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (17/11/2022).
Dialog tersebut diwarnai curhat (curahan hati) menarik terkait kesuksesan pelaksanaan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menanggapai cerita tersebut, Menteri Nadiem menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang telah bersinergi dalam melaksanakan MBKM.
Angga, mahasiswa UNP, salah satu peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka menceritakan kesannya yang mendalam ketika harus mengajar di daerah terpencil dengan fasilitas seadanya.
Kegemaran Angga membaca menginsipirasi dirinya untuk menarik minat baca anak-anak di sana dengan membuat semacam taman bacaan dan gerobak sodor yang ia gunakan untuk membawa buku ke rumah-rumah penduduk.
"Ada sekitar 50 orang warga di daerah tempat saya tinggal saat itu dan ada 20 orang siswa yang saya bimbing. Untuk mendekatkan buku bacaan kepada mereka, saya bawa sekitar 60 buku untuk mereka gunakan. Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya,” kisah mahasiswa yang juga peserta Laskar Rempah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek ini.
Al Fajri dari Universitas Andalas, Padang, juga menceritakan pengalamannya mengikuti program membangun desa di Kepulauan Mentawai. Di sana, ia membangun fasilitas kesehatan dan logistik yang mengolaborasikan peran perguruan tinggi, swasta, dan pemda.
“Ini pengalaman berharga bagi saya karena banyak hal baru yang saya pelajari. Hal ini membuat saya menjadi tahu apa latar belakang dari kehadiran program MBKM ini,” tuturnya seraya berharap agar program/kebijakan Kemendikbudristek di masa depan makin bagus, berkelanjutan dan menyasar banyak peserta maupun daerah.
Kemudian, Ismani asal Politeknik Negeri Padang juga menyampaikan pengalamannya mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
“Saya merasakan banyak manfaat karena aktivitas di MSIB menambah portofolio saya. Semoga ke depan, syarat umur untuk peserta yang bisa mengikuti program ini dapat diubah menjadi lebih muda,” sarannya.
Dialog tersebut diwarnai curhat (curahan hati) menarik terkait kesuksesan pelaksanaan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menanggapai cerita tersebut, Menteri Nadiem menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang telah bersinergi dalam melaksanakan MBKM.
Angga, mahasiswa UNP, salah satu peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka menceritakan kesannya yang mendalam ketika harus mengajar di daerah terpencil dengan fasilitas seadanya.
Kegemaran Angga membaca menginsipirasi dirinya untuk menarik minat baca anak-anak di sana dengan membuat semacam taman bacaan dan gerobak sodor yang ia gunakan untuk membawa buku ke rumah-rumah penduduk.
"Ada sekitar 50 orang warga di daerah tempat saya tinggal saat itu dan ada 20 orang siswa yang saya bimbing. Untuk mendekatkan buku bacaan kepada mereka, saya bawa sekitar 60 buku untuk mereka gunakan. Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya,” kisah mahasiswa yang juga peserta Laskar Rempah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek ini.
Al Fajri dari Universitas Andalas, Padang, juga menceritakan pengalamannya mengikuti program membangun desa di Kepulauan Mentawai. Di sana, ia membangun fasilitas kesehatan dan logistik yang mengolaborasikan peran perguruan tinggi, swasta, dan pemda.
“Ini pengalaman berharga bagi saya karena banyak hal baru yang saya pelajari. Hal ini membuat saya menjadi tahu apa latar belakang dari kehadiran program MBKM ini,” tuturnya seraya berharap agar program/kebijakan Kemendikbudristek di masa depan makin bagus, berkelanjutan dan menyasar banyak peserta maupun daerah.
Kemudian, Ismani asal Politeknik Negeri Padang juga menyampaikan pengalamannya mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
“Saya merasakan banyak manfaat karena aktivitas di MSIB menambah portofolio saya. Semoga ke depan, syarat umur untuk peserta yang bisa mengikuti program ini dapat diubah menjadi lebih muda,” sarannya.
tulis komentar anda