Bandung Rawan Kriminal Jalanan, dari Begal hingga Geng Motor
Kamis, 03 November 2022 - 02:15 WIB
BANDUNG - Polisi mengingatkan warga selalu waspada terhadap berbagai aksi kejahatan jalanan yang belakangan marak terjadi di Kota Bandung. Peringatan itu disampaikan polisi melalui media luar ruang, seperti baliho.
"Semua lokasi sekarang rawan termasuk jambret, pecah kaca, dan begal," ujar Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Asep Saepudin, Rabu (2/11/2022).
Pihaknya mengaku telah memasang sejumlah baliho berisi peringatan agar warga mewaspadai tindak kejahatan jalanan tersebut. Seperti terlihat di Kelurahan Tamansari, Kelurahan Citarum, dan Kelurahan Cihapit.
"Saya buat baliho dibeberapa titik sudah setahun yang lalu. Ada 20 sampai 30 baliho. Sekarang diperbarui lagi. Balihonya ada di Jalan Riau, Jalan Anggrek, sampai Jalan Trunojoyo," terangnya.
Dijelaskan dia, sepanjang 2022, tercatat sudah ada 5 kali kejadian begal, 2 kali kejadian pecah kaca, dan sejumlah aksi geng motor yang terjadi di wilayahnya.
Bahkan, belum lama ini aksi geng motor menyasar mahasiswa dan viral di media sosial (medsos). Dalam peristiwa itu, korban dikeroyok, bahkan dibacok menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka-luka.
"Tahun ini, begal ada sekitar 5 kejadian, pecah kaca kemarin ada 2, ada yang gak lapor juga. Lainnya kayak geng motor itu pernah juga di Jalan Ambon, geng motor 5 kejadian selama setahun ini," paparnya.
Titik rawan kriminal jalanan diakuinya berada di Jalan Tamansari, Jalan Taman Pramuka, hingga sekitar Jalan Layang Prof Muchtar Kusumaatmadja. Biasanya, tindak kriminal ini terjadi pada malam hari.
"Kalau malam hari jangan keluar terlalu malam, jangan bawa HP dan alat berharga diperlihatkan. Kalau diikuti, berhenti dulu ke kantor polisi atau ke SPBU. Segera aja laporan, nanti kita hajar," tukasnya.
"Semua lokasi sekarang rawan termasuk jambret, pecah kaca, dan begal," ujar Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Asep Saepudin, Rabu (2/11/2022).
Pihaknya mengaku telah memasang sejumlah baliho berisi peringatan agar warga mewaspadai tindak kejahatan jalanan tersebut. Seperti terlihat di Kelurahan Tamansari, Kelurahan Citarum, dan Kelurahan Cihapit.
"Saya buat baliho dibeberapa titik sudah setahun yang lalu. Ada 20 sampai 30 baliho. Sekarang diperbarui lagi. Balihonya ada di Jalan Riau, Jalan Anggrek, sampai Jalan Trunojoyo," terangnya.
Dijelaskan dia, sepanjang 2022, tercatat sudah ada 5 kali kejadian begal, 2 kali kejadian pecah kaca, dan sejumlah aksi geng motor yang terjadi di wilayahnya.
Bahkan, belum lama ini aksi geng motor menyasar mahasiswa dan viral di media sosial (medsos). Dalam peristiwa itu, korban dikeroyok, bahkan dibacok menggunakan senjata tajam hingga mengalami luka-luka.
"Tahun ini, begal ada sekitar 5 kejadian, pecah kaca kemarin ada 2, ada yang gak lapor juga. Lainnya kayak geng motor itu pernah juga di Jalan Ambon, geng motor 5 kejadian selama setahun ini," paparnya.
Titik rawan kriminal jalanan diakuinya berada di Jalan Tamansari, Jalan Taman Pramuka, hingga sekitar Jalan Layang Prof Muchtar Kusumaatmadja. Biasanya, tindak kriminal ini terjadi pada malam hari.
"Kalau malam hari jangan keluar terlalu malam, jangan bawa HP dan alat berharga diperlihatkan. Kalau diikuti, berhenti dulu ke kantor polisi atau ke SPBU. Segera aja laporan, nanti kita hajar," tukasnya.
(san)
tulis komentar anda