Sembilan Tahun Memimpin, TP-Pangeran Jadikan Parepare Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sulawesi Selatan.
Rabu, 02 November 2022 - 12:33 WIB
PAREPARE - Kepemimpinan Taufan Pawe sebagai Wali Kota Parepare telah memasuki tahun kesembilan dan keempat tahun bersama Pangerang Rahim sebagai Wakil Wali Kota Parepare. Di bawah nahkoda praktisi hukum ini, Parepare terus menjelma menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan, dengan visi menjadi Kota Industri tanpa cerobong asap.
Perekonomian Kota Parepare terus tumbuh diangka 4,41 persen pada 2021 pasca pandemi Covid-19, yang diikuti dengan angka kemiskinan di Kota Parepare yang tersisa 5,40 persen pada tahun 2021, di mana pada awal kepemimpinan Taufan Pawe, angka kemiskinan di Kota Parepare mencapai 7,06 persen pada 2013.
Salah satu program unggulan Pemerintah TP-Pangeran dalam menanggulangi kemiskinan adalah bedah rumah, di mana pada 2021 Pemerintah Kota telah mengerjakan sebanyak 3.404 unit dari target di RPJMD tahun 2018-2023 hanya 3.375 unit, artinya melebihi target sebanyak 29 Unit.
Taufan Pawe mengatakan, bahwa program bedah rumah merupakan program prioritas dalam RPJMD 2013-2018.
“Pemerintah haruslah hadir ditengah masyarakat dalam mewujudkan impian masyarakat memiliki rumah layak huni. Hal ini sebagai implementasi dalam upaya mengurangi dan menuntaskan angka kemiskinan di Kota Parepare,” ujarnya.
Selain hal tersebut, Pemerintah Kota Parepare juga menghadirkan program impian, dimana pemkot menargetkan sebanyak 234 unit, pada tahun 2021 telah dibangun sebanyak 99 unit, tahun 2022 akan dibangun sebanyak 90 unit dan hanya sisa 45 unit di tahun 2023.
Program penanggulan kemiskinan diperkuat dengan program beras sejahtera dimana masyarakat yang berpenghasilan rendah berhak mendapatkan program beras keluarga sejahtera. Pemerintah Kota Parepare berpandangan bahwa hal tersebut merupakan hak dasar yang perlu dipastikan dimiliki oleh masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Parepare juga ditopang dengan dijadikannya Gelora BJ Habibie sebagaihome basePSM Makassar dalam mengarungi kompetisi Liga 1. Setidaknya terdapat 18.000 orang hadir di Stadion dalam setiap pertandingannya, yang membuat perekonomian di Kota kelahiran Presiden Indonesia ke-3 ini Kembali bangkit.
Perekonomian Kota Parepare terus tumbuh diangka 4,41 persen pada 2021 pasca pandemi Covid-19, yang diikuti dengan angka kemiskinan di Kota Parepare yang tersisa 5,40 persen pada tahun 2021, di mana pada awal kepemimpinan Taufan Pawe, angka kemiskinan di Kota Parepare mencapai 7,06 persen pada 2013.
Salah satu program unggulan Pemerintah TP-Pangeran dalam menanggulangi kemiskinan adalah bedah rumah, di mana pada 2021 Pemerintah Kota telah mengerjakan sebanyak 3.404 unit dari target di RPJMD tahun 2018-2023 hanya 3.375 unit, artinya melebihi target sebanyak 29 Unit.
Taufan Pawe mengatakan, bahwa program bedah rumah merupakan program prioritas dalam RPJMD 2013-2018.
“Pemerintah haruslah hadir ditengah masyarakat dalam mewujudkan impian masyarakat memiliki rumah layak huni. Hal ini sebagai implementasi dalam upaya mengurangi dan menuntaskan angka kemiskinan di Kota Parepare,” ujarnya.
Selain hal tersebut, Pemerintah Kota Parepare juga menghadirkan program impian, dimana pemkot menargetkan sebanyak 234 unit, pada tahun 2021 telah dibangun sebanyak 99 unit, tahun 2022 akan dibangun sebanyak 90 unit dan hanya sisa 45 unit di tahun 2023.
Program penanggulan kemiskinan diperkuat dengan program beras sejahtera dimana masyarakat yang berpenghasilan rendah berhak mendapatkan program beras keluarga sejahtera. Pemerintah Kota Parepare berpandangan bahwa hal tersebut merupakan hak dasar yang perlu dipastikan dimiliki oleh masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Parepare juga ditopang dengan dijadikannya Gelora BJ Habibie sebagaihome basePSM Makassar dalam mengarungi kompetisi Liga 1. Setidaknya terdapat 18.000 orang hadir di Stadion dalam setiap pertandingannya, yang membuat perekonomian di Kota kelahiran Presiden Indonesia ke-3 ini Kembali bangkit.
Lihat Juga :
tulis komentar anda