Wanita AS Tembak Suaminya demi Hidup Bersama Selingkuhan
A
A
A
NEW YORK - Seorang wanita yang berprofesi sebagai psikolog di Departemen Kepolisian New York menembak suaminya di bagian kepala saat korban tidur. Aksi itu dilakukan agar dia bisa hidup bersama selingkuhannya.
Namun, korban tidak meninggal saat ditembak. Wanita bernama Emily itu bertugas di Departemen Kepolisian untuk menyeleksi anggota polisi baru.
Korban, Kenneth Dearden Jr, seorang pengembang real estate menuduh istrinya, Emily, menembaknya dengan gaya mengeksekusi. Menurutnya, istrinya itu sudah berselingkuh sejak awal 2011.
Selingkuhan Emily, Warren Roudebush, pria asal Texas, sudah mengakhiri pernikahannya terdahulu pada November 2013, setelah dia menembak istrinya. Pria Texas ini lantas menekan Emily untuk melakukan hal yang sama.
“Sehingga mereka bisa hidup bersama-sama,” bunyi dokumen pengadilan yang menyidangkan kasus itu, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (15/11/2014). Petugas Polisi, Patrick McCormack menyebut kasus itu sangat kompleks. Dia menolak mengomentari tuduhan korban seperti yang tertulis dalam dokumen pengadilan.
Peluru yang ditembakkan terhadap Kenneth masuk di bagian belakang leher, di dekat pangkal tengkorak. Peluru itu menembus saluran telinga. Hebatnya, korban tidak tewas dalam penembakan itu, dan peluru sudah diangkat setelah menjalani operasi.
Namun, korban tidak meninggal saat ditembak. Wanita bernama Emily itu bertugas di Departemen Kepolisian untuk menyeleksi anggota polisi baru.
Korban, Kenneth Dearden Jr, seorang pengembang real estate menuduh istrinya, Emily, menembaknya dengan gaya mengeksekusi. Menurutnya, istrinya itu sudah berselingkuh sejak awal 2011.
Selingkuhan Emily, Warren Roudebush, pria asal Texas, sudah mengakhiri pernikahannya terdahulu pada November 2013, setelah dia menembak istrinya. Pria Texas ini lantas menekan Emily untuk melakukan hal yang sama.
“Sehingga mereka bisa hidup bersama-sama,” bunyi dokumen pengadilan yang menyidangkan kasus itu, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (15/11/2014). Petugas Polisi, Patrick McCormack menyebut kasus itu sangat kompleks. Dia menolak mengomentari tuduhan korban seperti yang tertulis dalam dokumen pengadilan.
Peluru yang ditembakkan terhadap Kenneth masuk di bagian belakang leher, di dekat pangkal tengkorak. Peluru itu menembus saluran telinga. Hebatnya, korban tidak tewas dalam penembakan itu, dan peluru sudah diangkat setelah menjalani operasi.
(mas)