Kementan Bangun Nursery Modern Kelapa di Kabupaten Batang
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 07:11 WIB
BATANG - Kementerian Pertanian (Kementan) membangun beberapa nursery modern kelapa untuk menghasilkan bibit unggul , salah satunya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kementan bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Jawa Tengah dalam membangun nursery itu.
Pembangunan nursery modern kelapa sebagai bagian dari langkah meningkatkan produksi komoditas perkebunan untuk ketahanan pangan. Setiap tahun berpotensi menghasilkan 300 ribu hingga 400 ribu batang bibit untuk peremajaan 4.000 hektare.
Pada tahap awal, bisa memproduksi 120 ribu batang bibit untuk peremajaan 1.100 hektare. Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menjelaskan bahwa pembangunan nursery modern kelapa ini merupakan implementasi program BUN500, yakni program distribusi benih unggul perkebunan 500 juta batang 2019-2024 secara gratis untuk masyarakat.
Pembangunan nursery modern kelapa itu juga untuk mewujudkan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanaman kelapa 1 juta batang secara nasional tahun 2022-2023. Perintah itu disampaikan Jokowi saat mencanangkan penanaman kelapa genjah 1 juta batang di Solo Raya, Jawa Tengah pada 11 Agustus 2022.
"Nursery modern kelapa di Batang ini diharapkan jadi sentra perbenihan kelapa untuk Jawa dan Sumatera. Supaya distribusi bibit lebih efisien," ujar Andi saat meninjau nursery modern kelapa di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022).
Andi menuturkan, dengan cara itu bibit tidak lagi harus didatangkan dari Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Utara. Harga bibit kelapa menjadi murah dan meringkas waktu, sehingga kualitas bibit jadi terjaga.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pembangunan nursery modern kelapa dilakukan secara terencana untuk menghasilkan benih unggul. Benih yang dihasilkan dilakukan perlakuan dan kontrol dengan kualitas tepat.
Melalui langkah ini, kata dia, percepatan pengadaan benih tetap memperhatikan kuantitas, kualitas, sekaligus efektivitas distribusinya. Dia menambahkan, tanaman perkebunan butuh waktu panjang untuk bisa panen.
"Jika salah memilih benih akan sangat merugikan ke depan. Kita targetkan dengan nursery modern ini, produktivitas dan ekspor kelapa naik tiga kali lipat. Tentunya diikuti hadirnya pengembangan di hilir," imbuhnya.
Pembangunan nursery modern kelapa sebagai bagian dari langkah meningkatkan produksi komoditas perkebunan untuk ketahanan pangan. Setiap tahun berpotensi menghasilkan 300 ribu hingga 400 ribu batang bibit untuk peremajaan 4.000 hektare.
Pada tahap awal, bisa memproduksi 120 ribu batang bibit untuk peremajaan 1.100 hektare. Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menjelaskan bahwa pembangunan nursery modern kelapa ini merupakan implementasi program BUN500, yakni program distribusi benih unggul perkebunan 500 juta batang 2019-2024 secara gratis untuk masyarakat.
Pembangunan nursery modern kelapa itu juga untuk mewujudkan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanaman kelapa 1 juta batang secara nasional tahun 2022-2023. Perintah itu disampaikan Jokowi saat mencanangkan penanaman kelapa genjah 1 juta batang di Solo Raya, Jawa Tengah pada 11 Agustus 2022.
"Nursery modern kelapa di Batang ini diharapkan jadi sentra perbenihan kelapa untuk Jawa dan Sumatera. Supaya distribusi bibit lebih efisien," ujar Andi saat meninjau nursery modern kelapa di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022).
Andi menuturkan, dengan cara itu bibit tidak lagi harus didatangkan dari Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Utara. Harga bibit kelapa menjadi murah dan meringkas waktu, sehingga kualitas bibit jadi terjaga.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pembangunan nursery modern kelapa dilakukan secara terencana untuk menghasilkan benih unggul. Benih yang dihasilkan dilakukan perlakuan dan kontrol dengan kualitas tepat.
Melalui langkah ini, kata dia, percepatan pengadaan benih tetap memperhatikan kuantitas, kualitas, sekaligus efektivitas distribusinya. Dia menambahkan, tanaman perkebunan butuh waktu panjang untuk bisa panen.
"Jika salah memilih benih akan sangat merugikan ke depan. Kita targetkan dengan nursery modern ini, produktivitas dan ekspor kelapa naik tiga kali lipat. Tentunya diikuti hadirnya pengembangan di hilir," imbuhnya.
tulis komentar anda