Universitas Haluoleo Kendari terapkan Rapid Test-Protokol Kesehatan
Minggu, 05 Juli 2020 - 14:16 WIB
KENDARI - KENDARI - Pasca seorang calon mahasiwa baru reaktif positif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan hasil rapid test, Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, menerapkan pemeriksaan rapid test gelombang ke 2.
Selain itu juga menerapkan protokol kesehatan dengan pemeriksaan suhu badan menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum memasuki ruangan Auditorium Mokodompit, Minggu (5/7/2020).
Rektor Universitas Haluoleo Kendari menyayangkan proses rapid test pada gelombang pertama pada Sabtu (4/7/2020) kemarin, yang tidak mematuhi protokol kesehatan akibat membludaknya peserta yang akan mengikuti Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). (Baca juga: Reaktif Rapid Test, Calon Maba Universitas Haluoleo Terlantar )
Hari ini, pihak kampus menerapkan pemeriksaan rapid test dengan mengedepankan protokol Kesehatan. Para calon mahasiwa yang akan mengikuti rapid test terlabih dahulu melakukan pemeriksaan suhu badan dan mencuci tangan, sementara untuk antrean dilakukan dengan jaga jarak dengan tidak berdempetan.
Menghindari penumpukan, pihak kampus telah melakukan penjadwalan test rapid sesuai dengan ujian jadwal ujian SBMPTN yang dimulai 5 hingga 13 juli mendatang.
“Calon mahasiswa yang akan ujian pada esok hari, jadwal pemeriksaan rapid test di lakukan pada hari ini. Begitu pula dengan peserta lainnya, sehingga penumpukan peserta rapid test dapat teratasi,” kata Calon Mahasiswa, Desta.
Sementara itu, Rektor Universitas Haluoleo Kendari, Zamrun, menjelasakan, pihaknya mentayangkan pemeriksaan rapid test pada gelombang pertama. Dimana ratusan calon mahasiswa baru yang datang berkerumun tanpa jaga jarak yang membuat petugas keamanan kewalahan.
“Pasca pemeriksaan rapid test pada gelombang pertama kemarin, satu orang calon mahasiwa baru asal Kabupaten Buton terdeteksi reaktif cOVID-19 dan saat ini tengah menjalani proses karantina mandiri dan telah dilaksanakan test swab di Rumah Sakit Bahteramas yang hasilnya akan keluar dalam 3 hari kedepan,” kata di.
Diketahui sebanyak 8.000 calon mahasiwa baru yang akan mengikuti ujian SBMPTN di Universitas Haluoleo Kendari, menjalani rapid test massal secara gratis yang di selenggarakan oleh pihak kampus, sebagai salah satu syarat mengikuti ujian.
Selain itu juga menerapkan protokol kesehatan dengan pemeriksaan suhu badan menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum memasuki ruangan Auditorium Mokodompit, Minggu (5/7/2020).
Rektor Universitas Haluoleo Kendari menyayangkan proses rapid test pada gelombang pertama pada Sabtu (4/7/2020) kemarin, yang tidak mematuhi protokol kesehatan akibat membludaknya peserta yang akan mengikuti Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). (Baca juga: Reaktif Rapid Test, Calon Maba Universitas Haluoleo Terlantar )
Hari ini, pihak kampus menerapkan pemeriksaan rapid test dengan mengedepankan protokol Kesehatan. Para calon mahasiwa yang akan mengikuti rapid test terlabih dahulu melakukan pemeriksaan suhu badan dan mencuci tangan, sementara untuk antrean dilakukan dengan jaga jarak dengan tidak berdempetan.
Menghindari penumpukan, pihak kampus telah melakukan penjadwalan test rapid sesuai dengan ujian jadwal ujian SBMPTN yang dimulai 5 hingga 13 juli mendatang.
“Calon mahasiswa yang akan ujian pada esok hari, jadwal pemeriksaan rapid test di lakukan pada hari ini. Begitu pula dengan peserta lainnya, sehingga penumpukan peserta rapid test dapat teratasi,” kata Calon Mahasiswa, Desta.
Sementara itu, Rektor Universitas Haluoleo Kendari, Zamrun, menjelasakan, pihaknya mentayangkan pemeriksaan rapid test pada gelombang pertama. Dimana ratusan calon mahasiswa baru yang datang berkerumun tanpa jaga jarak yang membuat petugas keamanan kewalahan.
“Pasca pemeriksaan rapid test pada gelombang pertama kemarin, satu orang calon mahasiwa baru asal Kabupaten Buton terdeteksi reaktif cOVID-19 dan saat ini tengah menjalani proses karantina mandiri dan telah dilaksanakan test swab di Rumah Sakit Bahteramas yang hasilnya akan keluar dalam 3 hari kedepan,” kata di.
Diketahui sebanyak 8.000 calon mahasiwa baru yang akan mengikuti ujian SBMPTN di Universitas Haluoleo Kendari, menjalani rapid test massal secara gratis yang di selenggarakan oleh pihak kampus, sebagai salah satu syarat mengikuti ujian.
(nth)
tulis komentar anda