Cerita Mantan Prajurit Yonif 310 Kodam Siliwangi Menumpas Antek dan Sisa PKI di Kalimantan Barat
Jum'at, 30 September 2022 - 22:11 WIB
SUKABUMI - Setelah gagalnya pemberontakan G30S/PKI yang bertujuan untuk menggulingkan Pemerintah Republik Indonesia yang sah, maka PKI dinyatakan sebagai partai terlarang dan dibubarkan . Lalu TNI mengadakan penumpasan antek-antek dan sisa-sisa PKI di seluruh pelosok tanah air.
Salah satu veteran yang ikut berjuang, Andi Nurdin (85) menceritakan dirinya pada saat itu menjadi anggota prajurit Yonif 310 yang ditugaskan untuk menumpas antek-antek dan sisa-sisa PKI di Kalimantan Barat yang sudah dipersenjatai.
"Pada saat kejadian G30S/PKI waktu itu saya masih bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia sekitar tahun 1966. Setelah itu saya ditugaskan untuk menjadi pengawal Jendral AH Nasution menjelang Sidang Umum MPR ketika Presiden Soeharto akan dilantik," ujar Andi kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (30/9/2022).
Kalo Pierre Tandean itu ajudan, lanjut Andi, sedangkan dirinya adalah pengawal yang bertugas untuk memastikan keamanan Jendral AH Nasution.
"Ibaratnya kalau ada yang memberi racun atau apapun yang menimpa Jendral AH Nasution, maka dirinya yang akan meninggal terlebih dahulu," katanya.
Dikatakan, banyak pertempuran yang berkesan dalam ingatan dan yang membuatnya bangga menjadi prajurit Yonif 310 Kodam Siliwangi. Saat ia bertempur melawan pemberontakan yang ada di seluruh Indonesia seperti penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS), Permesta di Sumatera Utara dan lainnya.
Namun ada satu peristiwa yang paling Andi berkesan hingga sekarang, yakni ketika diperintahkan menumpas antek-antek PKI dan sisa-sisanya di Kalimantan Barat.
Baca: Keluarga dan Massa Pendukung Tak Izinkan Lukas Enembe Berobat ke Jakarta.
Salah satu veteran yang ikut berjuang, Andi Nurdin (85) menceritakan dirinya pada saat itu menjadi anggota prajurit Yonif 310 yang ditugaskan untuk menumpas antek-antek dan sisa-sisa PKI di Kalimantan Barat yang sudah dipersenjatai.
"Pada saat kejadian G30S/PKI waktu itu saya masih bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia sekitar tahun 1966. Setelah itu saya ditugaskan untuk menjadi pengawal Jendral AH Nasution menjelang Sidang Umum MPR ketika Presiden Soeharto akan dilantik," ujar Andi kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (30/9/2022).
Kalo Pierre Tandean itu ajudan, lanjut Andi, sedangkan dirinya adalah pengawal yang bertugas untuk memastikan keamanan Jendral AH Nasution.
"Ibaratnya kalau ada yang memberi racun atau apapun yang menimpa Jendral AH Nasution, maka dirinya yang akan meninggal terlebih dahulu," katanya.
Dikatakan, banyak pertempuran yang berkesan dalam ingatan dan yang membuatnya bangga menjadi prajurit Yonif 310 Kodam Siliwangi. Saat ia bertempur melawan pemberontakan yang ada di seluruh Indonesia seperti penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS), Permesta di Sumatera Utara dan lainnya.
Namun ada satu peristiwa yang paling Andi berkesan hingga sekarang, yakni ketika diperintahkan menumpas antek-antek PKI dan sisa-sisanya di Kalimantan Barat.
Baca: Keluarga dan Massa Pendukung Tak Izinkan Lukas Enembe Berobat ke Jakarta.
tulis komentar anda