Terima Data P3KE Langsung dari Presiden, Gubernur Khofifah Siap Tancap Gas Berantas Kemiskinan Ekstrem di Jatim
Jum'at, 30 September 2022 - 19:58 WIB
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya meminta agar semua pihak bekerja konkret dan detail. Tak hanya itu ia juga mengajak semua pihak baik kementerian lembaga, pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota, serta BUMN untuk secara bergotong royong bersama-sama menghadapi inflasi seperti bagaimana saat menangani Pandemi Covid-19.
"Kita harus kompak, harus bersatu, dari pusat, provinsi kabupaten kota sampai ke bawah, begitu juga dengan kementerian lembaga seperti saat menghadapi Covid-19. Di Indonesia fiskal dan moneter harus berjalan berseiring," Pinta Presiden Joko Widodo.
Presiden meminta semua untuk berhati-hati terhadap ketidakpastian yang terjadi saat ini. Terjadi resesi global, tahun ini dan tahun depan masih dalam keadaan yang sama. Inflasi dan kenaikan barang dan jasa menjadi hal yang paling menghantui setiap negara.
Namun menurut Presiden RI hal yang paling penting adalah penyelesaian di ujung terkait kenaikan barang dan jasa. Dan hal itu menjadi tanggung jawab bersama.
Terkait hal tersebut ada 3 hal utama yang menjadi arahan presiden. Yaitu pengendalian Inflasi pangan yang menjadi kontributor tertinggi penyebab inflasi dengan memperbanyak produksi beberapa komoditi seperti cabai dan holtikultura lainnya, memangkas biaya angkut melalui pembiayaan dari APBD, melibatkan UMKM dan Koperasi.
Kemudian ajakan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri, termasuk mengajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri. Ia mewanti-wanti untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak ada kemanfaatan yang nyata bagi masyarakat.
"Tolong masyarakat diajak, ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja," tegasnya.
Lalu arahan ketiganya adalah memfokuskan pemberian bantuan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem. karena data sudah tersedia _by name by address._ Ia meminta semua pihak juga turut andil dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. Seperti membersihkan lingkungan-lingkungan kumuh, air bersih juga terkait income.
"Saya ingin kita semua kerja konkret bersama-sama," pungkasnya.
"Kita harus kompak, harus bersatu, dari pusat, provinsi kabupaten kota sampai ke bawah, begitu juga dengan kementerian lembaga seperti saat menghadapi Covid-19. Di Indonesia fiskal dan moneter harus berjalan berseiring," Pinta Presiden Joko Widodo.
Presiden meminta semua untuk berhati-hati terhadap ketidakpastian yang terjadi saat ini. Terjadi resesi global, tahun ini dan tahun depan masih dalam keadaan yang sama. Inflasi dan kenaikan barang dan jasa menjadi hal yang paling menghantui setiap negara.
Namun menurut Presiden RI hal yang paling penting adalah penyelesaian di ujung terkait kenaikan barang dan jasa. Dan hal itu menjadi tanggung jawab bersama.
Terkait hal tersebut ada 3 hal utama yang menjadi arahan presiden. Yaitu pengendalian Inflasi pangan yang menjadi kontributor tertinggi penyebab inflasi dengan memperbanyak produksi beberapa komoditi seperti cabai dan holtikultura lainnya, memangkas biaya angkut melalui pembiayaan dari APBD, melibatkan UMKM dan Koperasi.
Kemudian ajakan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri, termasuk mengajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri. Ia mewanti-wanti untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak ada kemanfaatan yang nyata bagi masyarakat.
"Tolong masyarakat diajak, ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja," tegasnya.
Lalu arahan ketiganya adalah memfokuskan pemberian bantuan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem. karena data sudah tersedia _by name by address._ Ia meminta semua pihak juga turut andil dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. Seperti membersihkan lingkungan-lingkungan kumuh, air bersih juga terkait income.
"Saya ingin kita semua kerja konkret bersama-sama," pungkasnya.
(srf)
tulis komentar anda