Sosok Prof Samekto Wibowo, Guru Besar UGM yang Terseret Ombak Ternyata Ahli Sel Punca
Sabtu, 24 September 2022 - 21:44 WIB
"Kami sangat kehilangan karena peristiwa ini," ujar Ova Emilia.
Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo menambahkan, almarhum juga menjabat sebagai Ketua Tim Sel Punca UGM.
Saat merebaknya pandemi Covid-19, kali terakhir Prof Samekto dan timnya di FKKMK bekerja sama dengan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mengembangkan terobosan baru dalam terapi pasien Covid-19.
"Beliau memberikan terapi dengan menerapkan penggunaan sel punca (stem cell), pada pasien Covid-19 derajat berat," ujar dia.
Bahkan lanjutnya, pemberian stem cell pada pasien Covid-19 derajat berat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta itu, telah mendapat izin dari BPOM serta telah masuk dalam standar terapi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.
Sebenarnya Prof Samekto sudah memasuki masa pensiun. Dan semasa hidup Prof Samekto terus mengembangkan obat suplemen syaraf dan otot. Walau sudah pensiun masih sangat aktif dan tune in dengan keilmuan
"Goals itu terus coba almarhum raih bersama para peneliti dan staff muda di residen," tambah Ova Emilia.
Rektor UGM juga membenarkan bahwa almarhum aktif pula mengembangkan terapi sel punca, yang bisa diterapkan pada otot, degenerasi syaraf.
Sel punca bisa digunakan sebagai terapi suportif untuk mengurangi kejadian atau berkembangnya suatu penyakit menjadi lebih berat lagi.
"Beliau adalah senior yang suportif dan terbuka, maka kami kehilangan sekali," pungkasnya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo menambahkan, almarhum juga menjabat sebagai Ketua Tim Sel Punca UGM.
Saat merebaknya pandemi Covid-19, kali terakhir Prof Samekto dan timnya di FKKMK bekerja sama dengan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mengembangkan terobosan baru dalam terapi pasien Covid-19.
"Beliau memberikan terapi dengan menerapkan penggunaan sel punca (stem cell), pada pasien Covid-19 derajat berat," ujar dia.
Bahkan lanjutnya, pemberian stem cell pada pasien Covid-19 derajat berat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta itu, telah mendapat izin dari BPOM serta telah masuk dalam standar terapi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.
Sebenarnya Prof Samekto sudah memasuki masa pensiun. Dan semasa hidup Prof Samekto terus mengembangkan obat suplemen syaraf dan otot. Walau sudah pensiun masih sangat aktif dan tune in dengan keilmuan
"Goals itu terus coba almarhum raih bersama para peneliti dan staff muda di residen," tambah Ova Emilia.
Rektor UGM juga membenarkan bahwa almarhum aktif pula mengembangkan terapi sel punca, yang bisa diterapkan pada otot, degenerasi syaraf.
Sel punca bisa digunakan sebagai terapi suportif untuk mengurangi kejadian atau berkembangnya suatu penyakit menjadi lebih berat lagi.
"Beliau adalah senior yang suportif dan terbuka, maka kami kehilangan sekali," pungkasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda