Tangkap 10 Mahasiswa Peserta Demo Berujung Ricuh, Polisi Buru 2 Orang Diduga Provokator
Jum'at, 23 September 2022 - 14:35 WIB
BANDUNG - Polisi menangkap 10 orang mahasiwa dan memburu dua orang lainnya yang diduga sebagai provokator dalam aksi demonstrasi tolak harga bahan bakar minyak (BBM) yang berakhir ricuh, Kamis (22/9/2022).
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, pihaknya telah mengamankan 10 mahasiswa dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung itu.
Selain menangkap 10 mahasiswa, kata Ibrahim, pihaknya juga tengah memburu dua orang yang diduga provokator. "Diamankan 10 orang dan ada 2 orang DPO tindak pidana," ujar Ibrahim, Jumat (23/4/2022).
Ibrahim tak mengungkap identitas kedua orang yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) itu. Namun, kata Ibrahim, kedua orang itu diduga menjadi provokator hingga mengakibatkan aksi demonstrasi mahasiswa ricuh.
"Kedua orang ini sengaja memancing keributan dengan mendorong serta melempar batu ke arah petugas. Kita akan cari apa agenda dari orang tersebut sehingga berusaha memprovokasi situasi," tegas Ibrahim.
Ibrahim berharap, aksi demonstrasi mahasiswa maupun elemen masyarakat dapat dilaksanakan secara tertib tanpa disertai aksi anarkis. Terlebih, aksi demonstrasi akan terus berlanjut. "Diimbau kepada massa unjuk rasa selanjutnya untuk selalu bijaksana menggunakan haknya untuk beraspirasi," katanya.
Diketahui, aksi demonstrasi elemen mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Jabar, Kamis (23/9/2022) kemarin berujung ricuh. Bahkan, sejumlah mahasiswa dan polisi sempat terlibat bentrok fisik.
Kericuhan pecah setelah ratusan mahasiswa nekat memaksa masuk Gedung DPRD Jabar yang dijaga ketat polisi. Polisi yang berupaya mencegah aksi mahasiswa itu akhirnya menembakkan air dari water canon dan gas air mata ke arah kerumunan mahasiswa dan memukul mundur mahasiswa ke arah Jalan Trunojoyo hingga Jalan Ir H Djuanda serta Gedung Sate.
Juru bicara dari Aliansi Mahasiswa Jabar Menggugat (AMJM), Agung Andrian mengungkapkan, 10 mahasiswa ditangkap saat polisi berupaya memukul mundur ratusan mahasiswa pascakericuhan pecah.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, pihaknya telah mengamankan 10 mahasiswa dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung itu.
Selain menangkap 10 mahasiswa, kata Ibrahim, pihaknya juga tengah memburu dua orang yang diduga provokator. "Diamankan 10 orang dan ada 2 orang DPO tindak pidana," ujar Ibrahim, Jumat (23/4/2022).
Ibrahim tak mengungkap identitas kedua orang yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) itu. Namun, kata Ibrahim, kedua orang itu diduga menjadi provokator hingga mengakibatkan aksi demonstrasi mahasiswa ricuh.
"Kedua orang ini sengaja memancing keributan dengan mendorong serta melempar batu ke arah petugas. Kita akan cari apa agenda dari orang tersebut sehingga berusaha memprovokasi situasi," tegas Ibrahim.
Baca Juga
Ibrahim berharap, aksi demonstrasi mahasiswa maupun elemen masyarakat dapat dilaksanakan secara tertib tanpa disertai aksi anarkis. Terlebih, aksi demonstrasi akan terus berlanjut. "Diimbau kepada massa unjuk rasa selanjutnya untuk selalu bijaksana menggunakan haknya untuk beraspirasi," katanya.
Diketahui, aksi demonstrasi elemen mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRD Jabar, Kamis (23/9/2022) kemarin berujung ricuh. Bahkan, sejumlah mahasiswa dan polisi sempat terlibat bentrok fisik.
Kericuhan pecah setelah ratusan mahasiswa nekat memaksa masuk Gedung DPRD Jabar yang dijaga ketat polisi. Polisi yang berupaya mencegah aksi mahasiswa itu akhirnya menembakkan air dari water canon dan gas air mata ke arah kerumunan mahasiswa dan memukul mundur mahasiswa ke arah Jalan Trunojoyo hingga Jalan Ir H Djuanda serta Gedung Sate.
Juru bicara dari Aliansi Mahasiswa Jabar Menggugat (AMJM), Agung Andrian mengungkapkan, 10 mahasiswa ditangkap saat polisi berupaya memukul mundur ratusan mahasiswa pascakericuhan pecah.
tulis komentar anda