Mahkota Binokasih, Pusaka Pajajaran yang Dipakai untuk Penobatan Raja Sumedang

Sabtu, 10 September 2022 - 05:00 WIB
Mahkota Binokasih merupakan pusaka Kerajaan Pajajaran yang dipakai untuk penobatan Raja Sumedang.
Mahkota Binokasih merupakan peninggalan Kerajaan Sumedang Larang. Mahkota ini dibuat atas prakarsa Sanghyang Bunisora Suradipati, raja Galuh (1357-1371).

Mahkota ini digunakan raja-raja Sunda selanjutnya dalam upacara pelantikan raja baru dan menjadi benda pusaka kerajaan hingga Kerajaan Sunda runtuh.

Pada waktu ibu kota kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran diserbu oleh pasukan Banten (1579), mahkota ini diselamatkan oleh para pembesar kerajaan Sunda yang berhasil meloloskan diri, yaitu: Sayang Hawu, Térong Péot, dan Kondang Hapa.



Baca juga: Aturan Perkawinan di Kerajaan Majapahit, Suami Sakit Selama 3 Tahun Perempuan Boleh Kawin Lagi



Selanjutnya mahkota ini dibawa ke Sumedang Larang dan diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun dengan harapan dapat menggantikan dan melanjutkan keberadaan dan kejayaan kerajaan Sunda.

Sejak itu mahkota ini menjadi benda pusaka para raja Sumedang Larang dan kemudian para bupati Sumedang. Sejak pemerintahan Bupati Pangeran Suria Kusumah Adinata atau Pangeran Sugih (1836-1882) mahkota tersebut dipakai untuk hiasan kepala pengantin keluarga bupati Sumedang.

Kekuatan Pajajaran Melemah

Pada masa pemerintahan Ratu Pucuk Umun dan Pangeran Santri Raja Sumedang Larang ke-9, pengaruh kekuatan Pajajaran sudah melemah di beberapa daerah termasuk Sumedang. Kondisi ini disebabkan serangan Banten. Beberapa daerah dulunya kekuasaan Pajajaran sudah direbut oleh pasukan Surasowan Banten .
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content