Cegah Banjir, Bendungan Akan Dibangun di Aliran Sungai Rangkong
Rabu, 01 Juli 2020 - 10:44 WIB
Suaib mengatakan, segala upaya terus dilakukan, khususnya berkoordinasi dengan pihak provinsi dan pusat untuk penanganan jangka panjang sungai Rongkong.
“Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua pasti butuh proses. Saat ini kami hanya berharap dukungan semua pihak agar saling memberi informasi dan edukasi yang sehat kepada masyarakat, tentang rencana pembangunan bendung sungai Rongkong,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Muslim Muhtar, mengatakan bahwa penanganan sungai Masamba dan Rongkong dalam upaya penanggulangan dampak banjir di Malangke Raya terus dilakukan.
“Dari laporan intansi terkait telah dilakukan penanganan secara parsial sepanjang 7.950 meter, baik berupa normalisasi, perbaikan tanggul maupun pembuatan saluran pembuangan,” kata Muslim.
Kendati demikian, ia tidak menampik kalau penanganan tersebut tidaklah mudah, mengingat faktor curah hujan dan tingginya produksi sedimen, ditambah lagi kondisi wilayah Malangke yang merupakan hilir menjadi limpasan dari sungai-sungai besar tentu cukup memengaruhi kondisi sungai dan umur tanggul.
“Penyempitan sungai disebakan sebagian dimanfaatkan sebagai area bercocok tanam, sehingga ruang dan pertahanan sungai menjadi lemah pada saat menerima curah hujan yang tinggi,” terangnya.
Menyangkut penyaluran bantuan logistik, ia memahami bahwa upaya tersebut memang bukan solusi penanganan banjir. Meski begitu, lanjut dia, penyaluran bantuan logistik adalah perintah Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bahwa pada kondsi tanggap darurat, pemerintah daerah wajib memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada korban yang terdampak.
“Kami intens berkoordinasi dengan BBWSPJ yang memiliki kewenangan pengelolaan sungai besar di Luwu utara untuk penanganan sungai secara maksima,” pungkasnya.
“Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua pasti butuh proses. Saat ini kami hanya berharap dukungan semua pihak agar saling memberi informasi dan edukasi yang sehat kepada masyarakat, tentang rencana pembangunan bendung sungai Rongkong,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Muslim Muhtar, mengatakan bahwa penanganan sungai Masamba dan Rongkong dalam upaya penanggulangan dampak banjir di Malangke Raya terus dilakukan.
“Dari laporan intansi terkait telah dilakukan penanganan secara parsial sepanjang 7.950 meter, baik berupa normalisasi, perbaikan tanggul maupun pembuatan saluran pembuangan,” kata Muslim.
Kendati demikian, ia tidak menampik kalau penanganan tersebut tidaklah mudah, mengingat faktor curah hujan dan tingginya produksi sedimen, ditambah lagi kondisi wilayah Malangke yang merupakan hilir menjadi limpasan dari sungai-sungai besar tentu cukup memengaruhi kondisi sungai dan umur tanggul.
“Penyempitan sungai disebakan sebagian dimanfaatkan sebagai area bercocok tanam, sehingga ruang dan pertahanan sungai menjadi lemah pada saat menerima curah hujan yang tinggi,” terangnya.
Menyangkut penyaluran bantuan logistik, ia memahami bahwa upaya tersebut memang bukan solusi penanganan banjir. Meski begitu, lanjut dia, penyaluran bantuan logistik adalah perintah Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bahwa pada kondsi tanggap darurat, pemerintah daerah wajib memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada korban yang terdampak.
“Kami intens berkoordinasi dengan BBWSPJ yang memiliki kewenangan pengelolaan sungai besar di Luwu utara untuk penanganan sungai secara maksima,” pungkasnya.
tulis komentar anda