Pj Gubernur Sulbar Ajak Kolaborasi Hadapi Ancaman Inflasi
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 08:06 WIB
MAMUJU - Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Akmal Malik mendorong seluruh pihak bergerak bersama melakukan intervensi menghadapi ancaman inflasi.
Akmal Malik mengatakan, setelah Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ) menyampaikan terkait ancaman inflasi , harus menjadi perhatian pemerintah. Apalagi inflasi di Indonesia juga cukup tinggi.
"Kondisi kita saat ini sudah dalam kondisi tidak biasa. Walaupun Sulbar tidak masuk Top Five tapi kita tidak harus bangga dengan kondisi itu karena angka Sulbar juga cukup tinggi, posisi kita saat ini 5,23 persen inflasi kita," kata Akmal.
Menurutnya, komoditas penyumbang inflasi cukup tinggi terjadi pada komoditas cabai merah, bawang, sabun dan angkutan udara.
"Saya melihat ada distribusi barang dan jasa yang kurang baik, mungkin karena keluar dan masuknya," ucap Akmal usai menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2022 secara virtual di Kantor Gubernur Sementara (Rujab Wagub Sulbar).
Begitu juga pada angkutan udara, meskipun ia sudah berusaha membuka angkutan udara penerbangan masuk di Sulbar, namun yang menjadi kendala adalah persoalan bisnis.
"Ternyata tidak mudah bisnis penerbangan itu, belum lagi harga avtur terus melonjak, kenapa pesawat mencari jalur yang menguntungkan, sayangnya penerbangan Sulbar tidak ada fasilitas," jelasnya.
Sehingga upaya menghadapi itu, ia meminta dinas terkait untuk bergerak melakukan penanaman bibit cabai dan bawang sebagai antisipasi menghadapi ancaman inflasi.
"Saya minta Sekda dan Asisten untuk diarahkan dana yang telah dialokasikan untuk beli bibit," tutup Akmal.
Akmal Malik mengatakan, setelah Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ) menyampaikan terkait ancaman inflasi , harus menjadi perhatian pemerintah. Apalagi inflasi di Indonesia juga cukup tinggi.
"Kondisi kita saat ini sudah dalam kondisi tidak biasa. Walaupun Sulbar tidak masuk Top Five tapi kita tidak harus bangga dengan kondisi itu karena angka Sulbar juga cukup tinggi, posisi kita saat ini 5,23 persen inflasi kita," kata Akmal.
Menurutnya, komoditas penyumbang inflasi cukup tinggi terjadi pada komoditas cabai merah, bawang, sabun dan angkutan udara.
"Saya melihat ada distribusi barang dan jasa yang kurang baik, mungkin karena keluar dan masuknya," ucap Akmal usai menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2022 secara virtual di Kantor Gubernur Sementara (Rujab Wagub Sulbar).
Begitu juga pada angkutan udara, meskipun ia sudah berusaha membuka angkutan udara penerbangan masuk di Sulbar, namun yang menjadi kendala adalah persoalan bisnis.
"Ternyata tidak mudah bisnis penerbangan itu, belum lagi harga avtur terus melonjak, kenapa pesawat mencari jalur yang menguntungkan, sayangnya penerbangan Sulbar tidak ada fasilitas," jelasnya.
Sehingga upaya menghadapi itu, ia meminta dinas terkait untuk bergerak melakukan penanaman bibit cabai dan bawang sebagai antisipasi menghadapi ancaman inflasi.
"Saya minta Sekda dan Asisten untuk diarahkan dana yang telah dialokasikan untuk beli bibit," tutup Akmal.
(agn)
tulis komentar anda