Kasus PMK Meningkat, Sudah 81 Ternak di Maros Terinfeksi
Senin, 15 Agustus 2022 - 15:17 WIB
MAROS - Kasus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Maros, Provinsi Sulsel, terus bertambah. Hingga saat ini, sudah 81 ekor ternak yang terindikasi terinfeksi PMK.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Muhammad Danial, mengatakan dari 81 ekor ternak yang terinfeksi PMK , 1 ekor di antaranya adalah kerbau.
Danial merinci 81 kasus tersebut tersebar di tiga Desa dan dua Kecamatan. Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe sebanyak 17 kasus.
"Desa Abulosibatang Kecamatan Marusu sebanyak 23 kasus. Desa Bontomatene Kecamatan Marusu sebanyak 41 kasus," ujar dia.
Dia mengatakan sebelumnya telah dilakukan pemusnahan 17 sapi positif PMK di Desa Moncongloe Lappara, Rabu (28/7/2022).
Diakuinya rata-rata sapi yang terinfeksi PMK ini merupakan sapi yang dilepas bebas oleh pemiliknya
Menurutnya, bila merujuk pada gejala yang diperlihatkan ternak sapi itu yakni mengeluarkan liur berlebihan. Karenanya ketika hal ini terjadi, hendaknya pemilik ternak menghubungi petugas.
"Gejala yang muncul diantaranya air liur berlebihan (hipersaliva), nafsu makan menurun dan luka ringan di bagian mulut," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Muhammad Danial, mengatakan dari 81 ekor ternak yang terinfeksi PMK , 1 ekor di antaranya adalah kerbau.
Danial merinci 81 kasus tersebut tersebar di tiga Desa dan dua Kecamatan. Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe sebanyak 17 kasus.
"Desa Abulosibatang Kecamatan Marusu sebanyak 23 kasus. Desa Bontomatene Kecamatan Marusu sebanyak 41 kasus," ujar dia.
Dia mengatakan sebelumnya telah dilakukan pemusnahan 17 sapi positif PMK di Desa Moncongloe Lappara, Rabu (28/7/2022).
Diakuinya rata-rata sapi yang terinfeksi PMK ini merupakan sapi yang dilepas bebas oleh pemiliknya
Menurutnya, bila merujuk pada gejala yang diperlihatkan ternak sapi itu yakni mengeluarkan liur berlebihan. Karenanya ketika hal ini terjadi, hendaknya pemilik ternak menghubungi petugas.
"Gejala yang muncul diantaranya air liur berlebihan (hipersaliva), nafsu makan menurun dan luka ringan di bagian mulut," ungkapnya.
tulis komentar anda