Kebun Raya PT Vale di Sorowako Ditarget Tuntas Sebelum 2025
Jum'at, 05 Agustus 2022 - 20:40 WIB
LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia terus berupaya merampungkan pembangunan kebun raya 'Wallacea Sawerigading Mining Park' di wilayah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Ditargetkan kebun raya yang terintegrasi dengan nursery dan museum tambang ini tuntas sebelum kontrak karya perseroan pada 2025 berakhir.
Pimpinan Nursery sekaligus Reclamation Engineer PT Vale Indonesia , Erlin Harry, menjelaskan kebun raya di Sorowako nantinya mirip dengan Kebun Raya Bogor. Total lahan yang dialokasikan mencapai 120 hektare, dimana lokasinya berada di area bekas lahan tambang nikel yang telah direklamasi.
Butuh anggaran besaran untuk merealisasikan kebun raya PT Vale . Erlin menyebut kebutuhan anggaran bahkan mencapai Rp47 miliar, termasuk pembangunan dom atau tempat penangkaran kupu-kupu berkisar di atas Rp3 miliar. Saat ini diakuinya progres pembangunannya baru berkisar 20-25 persen.
"Ada sekitar 120 hektare, mirip dengan Kebun Raya Bogor. Saat ini (di kawasan Nursery) kan sudah ada taman botanical dan (penangkaran rusa), lalu nantinya ada dom kupu-kupu. Semoga sebelum habis kontrak PT Vale sudah jadi, karena tidak kecil budget-nya," ungkap Erlin, di sela acara Media Visit PT Vale, Jumat (5/8/2022).
Menurut Erlin, bila kebun raya PT Vale tuntas tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan daerah. Toh, seluruh fasilitas itu pada akhirnya diserahkan ke pemerintah untuk dikelola. Ke depan, tidak hanya menjadi pusat pembibitan dan penelitian seperti Nursery, tapi akan jadi destinasi wisata unggulan daerah.
Harun Pandioga selaku Team Leader Revegation PT Vale Indonesia menambahkan saat ini saja kawasan Nursery sudah banyak dikunjungi masyarakat, khususnya untuk keperluan edukasi dan penelitian. Mulai murid TK hingga mahasiswa sering datang ke kawasan Nursery, baik untuk sekadar studi maupun penelitian.
Adapun kawasan Nursery memiliki luas 2,5 hektare dan telah beroperasi sejak April 2006, dengan memproduksi berbagai jenis tanaman asli dan tanaman endemik. Hal itu merupakan bagian dari komitmen perusahaan menerapkan prinsip keberlanjutan, khususnya untuk konservasi keanekaragaman hayati.
Kawasan Nursery ini pula yang mendukung program reklamasi dan reforestasi PT Vale . Dengan kapasitas 700 ribu per tahun, perseroan mampu menggenjot upaya menghijaukan areal lahan bekas lahan tambang maupun daerah lain lingkup Sulsel.
Berdasarkan data PT Vale , total lahan yang telah direklamasi hingga Juli 2022 mencapai 3.338,61 hektare atau sebanyak 4,1 juta pohon dari total bukaan 5.376 hektare. Rencana reklamasi perseroan pada tahun ini mencapai 293,44 hektare, dengan realisasi sudah 119,25 hektare.
Pimpinan Nursery sekaligus Reclamation Engineer PT Vale Indonesia , Erlin Harry, menjelaskan kebun raya di Sorowako nantinya mirip dengan Kebun Raya Bogor. Total lahan yang dialokasikan mencapai 120 hektare, dimana lokasinya berada di area bekas lahan tambang nikel yang telah direklamasi.
Butuh anggaran besaran untuk merealisasikan kebun raya PT Vale . Erlin menyebut kebutuhan anggaran bahkan mencapai Rp47 miliar, termasuk pembangunan dom atau tempat penangkaran kupu-kupu berkisar di atas Rp3 miliar. Saat ini diakuinya progres pembangunannya baru berkisar 20-25 persen.
"Ada sekitar 120 hektare, mirip dengan Kebun Raya Bogor. Saat ini (di kawasan Nursery) kan sudah ada taman botanical dan (penangkaran rusa), lalu nantinya ada dom kupu-kupu. Semoga sebelum habis kontrak PT Vale sudah jadi, karena tidak kecil budget-nya," ungkap Erlin, di sela acara Media Visit PT Vale, Jumat (5/8/2022).
Menurut Erlin, bila kebun raya PT Vale tuntas tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan daerah. Toh, seluruh fasilitas itu pada akhirnya diserahkan ke pemerintah untuk dikelola. Ke depan, tidak hanya menjadi pusat pembibitan dan penelitian seperti Nursery, tapi akan jadi destinasi wisata unggulan daerah.
Harun Pandioga selaku Team Leader Revegation PT Vale Indonesia menambahkan saat ini saja kawasan Nursery sudah banyak dikunjungi masyarakat, khususnya untuk keperluan edukasi dan penelitian. Mulai murid TK hingga mahasiswa sering datang ke kawasan Nursery, baik untuk sekadar studi maupun penelitian.
Adapun kawasan Nursery memiliki luas 2,5 hektare dan telah beroperasi sejak April 2006, dengan memproduksi berbagai jenis tanaman asli dan tanaman endemik. Hal itu merupakan bagian dari komitmen perusahaan menerapkan prinsip keberlanjutan, khususnya untuk konservasi keanekaragaman hayati.
Kawasan Nursery ini pula yang mendukung program reklamasi dan reforestasi PT Vale . Dengan kapasitas 700 ribu per tahun, perseroan mampu menggenjot upaya menghijaukan areal lahan bekas lahan tambang maupun daerah lain lingkup Sulsel.
Berdasarkan data PT Vale , total lahan yang telah direklamasi hingga Juli 2022 mencapai 3.338,61 hektare atau sebanyak 4,1 juta pohon dari total bukaan 5.376 hektare. Rencana reklamasi perseroan pada tahun ini mencapai 293,44 hektare, dengan realisasi sudah 119,25 hektare.
(tri)
tulis komentar anda