5 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Ini Target Imunisasinya Masih Rendah
Selasa, 02 Agustus 2022 - 12:04 WIB
BANDUNG - Provinsi Jawa Barat menggenjot program imunisasi anak, sebagai salah satu upaya untuk mengejar target bebas penyakit campak dan rubela, pada 2023.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi menuturkan, target tersebut sesuai dengan target nasional.
Optimalisasi program imunisasi, kata Ryan, dilakukan melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang digelar mulai 1 Agustus hingga awal September 2022.
"Kita ingin mengeleminasi penyakit campak dan rubela ini di tahun 2023 sesuai target nasional, lalu kita akan follow up terus sampai 2026. Imunisasi kali ini tanpa melihat riwayat imunisasi sebelumnya," kata Ryan, Selasa (2/8/2022).
Selain imunisasi campak dan rubela, dalam BIAN kali ini pemerintah juga mengimunisasi anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap akibat terkendala pandemi COVID-19.
"Jadi ini sekaligus imunisasi yang bolong-bolong akibat pandemi kemarin. Kita akan berikan imunisasi seperti difteri, tetanus, polio, dan lain-lain. Hal itu dilakukan untuk mencegah peningkatan kejadian luar biasa akibat imunisasi yang belum lengkap," paparnya.
Ryan menyebutkan, terdapat 3,6 juta anak di Jabar yang menjadi sasaran imunisasi dalam BIAN tahun ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi menuturkan, target tersebut sesuai dengan target nasional.
Optimalisasi program imunisasi, kata Ryan, dilakukan melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang digelar mulai 1 Agustus hingga awal September 2022.
Baca Juga
"Kita ingin mengeleminasi penyakit campak dan rubela ini di tahun 2023 sesuai target nasional, lalu kita akan follow up terus sampai 2026. Imunisasi kali ini tanpa melihat riwayat imunisasi sebelumnya," kata Ryan, Selasa (2/8/2022).
Selain imunisasi campak dan rubela, dalam BIAN kali ini pemerintah juga mengimunisasi anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap akibat terkendala pandemi COVID-19.
"Jadi ini sekaligus imunisasi yang bolong-bolong akibat pandemi kemarin. Kita akan berikan imunisasi seperti difteri, tetanus, polio, dan lain-lain. Hal itu dilakukan untuk mencegah peningkatan kejadian luar biasa akibat imunisasi yang belum lengkap," paparnya.
Ryan menyebutkan, terdapat 3,6 juta anak di Jabar yang menjadi sasaran imunisasi dalam BIAN tahun ini.
tulis komentar anda