Peringati Hari Otak Sedunia, Siloam Hospitals Lippo Village Edukasi 4 Hal Ini

Sabtu, 23 Juli 2022 - 20:33 WIB
Peringatan Hari Otak Sedunia atau World Brain Day yang dirayakan setiap tanggal 22 Juli, Siloam Hospitals Lippo Village menggelar edukasi terkait kesehatan otak. Foto ist
KARAWACI - Peringatan Hari Otak Sedunia atau World Brain Day yang dirayakan setiap tanggal 22 Juli, Siloam Hospitals Lippo Village menggelar edukasi terkait kesehatan otak . Direktur Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Jeffry Oeswadi MARS menyampaikan, ada empat hal yang fokus dikampanyekan dalam rangka World Brain Day tahun 2022.

Pertama, kesadaran bahwa kesehatan otak sangat penting untuk kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang. Masyarakat, lanjutnya, harus lebih sadar akan efek kesehatan otak dan memulai upaya pencegahan agar organ ini tak mengalami gangguan.

Kedua, Pencegahan. Menurut Jeffry kebanyakan penyakit otak sebenarnya bisa dicegah. Ketiga, advokasi. "Pendidikan adalah kunci untuk Kesehatan otak," ungkap dokter Jeffry, Jumat (22/7/2022).



Keempat, lanjut Jeffry, adalah akses. Kesamaan akses untuk sumber daya, perawatan dan rehabilitasi itu sangat penting untuk Kesehatan otak.

"Karena kesehatan otak itu secara khusus memang harus pemiliknya yang menjaga, baik secara fisik maupun mental. Karena para dokter hanya menjaga jika sudah terjadi gejala penyakit terkait organ otak atau dalam proses penyembuhan," tutur Jeffry.

Diskusi yang dikemas dengan suasana santai tersebut mampu menyita lebih dari 20 pasangan pengunjung yang hadir di area lobby rumah sakit.

Dokter spesialis bedah Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Petra Octavian P Wahjoepramono mengingatkan agar kinerja organ otak dapat terjaga melalui stimulus saraf sehingga otak senantiasa berfungsi.

"Konsumsi obat, termasuk kemoterapi bukan penyebab utama seseorang mengalami demensia atau kepikunan. Agar otak kita tetap berfungsi dengan baik, cara terbaik adalah dengan menggunakannya," ungkap Petra Octavian.

Menurut Petra Octavian, timbulnya penyakit pikun/demensia pada usia lanjut, disebabkan karena otak tidak mendapatkan rangsangan, termasuk di dalamnya menjaga kesehatan mental.

"Jadi otak tetap harus dirangsang agar tetap sehat. Misalnya dengan rutin membaca, melukis, berdiskusi atau menjalankan hobi yang bermanfaat dengan tujuan agar kesehatan mental tetap terjaga," pungkas Petra Octavian.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content