Polda DIY Ajak Eks Napiter Bom Bali Perangi Deradikalisme di Kulonprogo

Jum'at, 22 Juli 2022 - 11:20 WIB
Radikalisme menjadi perhatian khusus dari Polda DIY, Kemenag dan Kesbangpol Kulonprogo. Sebab, menjelang lebaran yang lalu muncul isu tentang perekrutan anggota NII di wilayah Kulonprogo. Foto SINDOnews
JOGJAKARTA - Radikalisme menjadi perhatian khusus dari Polda DIY, Kemenag dan Kesbangpol Kulonprogo. Sebab, menjelang lebaran yang lalu muncul isu tentang perekrutan anggota Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Kulonprogo.

Oleh karenanya mereka menghadirkan eks Nara Pidana Terorisme (Napiter) Joko Triharmanto atau yang dikenal dengan julukan Jack Hasan, Napiter Bom Bali yang kini telah bebas. Jack Hasan diajak untuk bersama memerangi radikalisme yang sempat diisukan terjadi di wilayah Kalurahan Srikayangan Kapanewon Sentolo Kulonprogo.

Mantan Napiter Bom Bali, Jack Harun mengatakan ketidakpedulian dan sikap acuh merupakan pintu masuk kelompok anti Pancasila untuk menyebarkan ajarannya dan ini akan diikuti dengan penyampaian pemahaman yang salah terkait sikap negara kepada salah satu agama.



"Dari hal inilah akan memicu seseorang untuk ikut ajaran yg bertentangan dengan Pancasila dan agama sehingga muncul sikap dan tindakan yang mengarah pada intoleransi, radikalisme dan puncaknya adalah terorisme berkedok agama,"tutur dia.

Ia meminta agar masyarakat jangan mudah terprovokasi ajakan yang sekiranya itu memang menyimpang dari dasar negara indonesia bahkan juga tidak sejalan dengan adanya pemerintah yang sah itu jelas gerakan yang terlarang dan harus di tinggalkan.

Karena mereka cara merekrut anggota dengan cara yang semakin beragam dengan sasaran mulai anak muda hingga bahkan orang tua.

Semua harus bersatu dan juga menjadi benteng hidup gerakan yang anti Pancasila dan NKRI karena saya pernah mengalami sendiri begitu lihainya cara perekrutan mereka.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini menyampaikan diperlukan kerja sama dari semua pihak untuk mencegah masuknya paham radikalisme. Sehingga upaya-upaya merasuknya paham radikal yang bertentangan dengan Pancasila tidak akan terjadi.

"Saya berharap agar masyarakat lebih selektif dan bijak, terutama dalam penggunaan media sosial agar tidak mudah terpengaruh oleh paham dan ideologi yang terlarang. Radikalisme dan terorisme pasti akan mengancam keutuhan NKRI, masyarakat juga harus bisa membentengi diri agar tidak terjerumus pada paham radikalisme,” ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content