Gejala Mirip PMK di Simalungun Mulai Ditemukan, Ratusan Peternak Sapi Resah
Rabu, 08 Juni 2022 - 13:07 WIB
SIMALUNGUN - Ratusan peternak sapi di Kabupaten Simalungun resah pasca ditemukannya sapi yang mengalami gejala mirip penyakit mulut dan kuku (PMK).
Informasi yang diperoleh, ternak sapi warga di sejumlah kecamatan sudah ditemukan dengan gejala PMK seperti tidak mau makan, tidak bisa berdiri, terlihat lemah dan mulutnya mengeluarkan buih.
Salah seorang warga Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, PR Harahap, Rabu (8/6/2022) mengatakan, sapi yang diduga mengalami gejala PMK jumlahnya semakin bertambah terus dan diperkirakan sudah seratusan lebih.
"Semakin hari jumlah sapi yang diduga mengalami gejala PMK semakin banyak bahkan sudah ada seratusan lebih di sejumlah desa di Kecamatan Bandar," ujar Harahap.
Dia menambahkan umumnya sapi dengan gejala mirip PMK ditemukan di desa-desa yang berbatasan dengan wilayah perkebunan kelapa sawit.
M. Khairul, peternak sapi lainnya, di Kecamatan Bandar Huluan, juga mengakui adanya gejala mirip PMK pada sapi peliharannya. " Sejak dua pekan lalu gejala mirip PMK sudah terlihat, sempat panik karena tiba-tiba seekor sapi saya tidak mau makan dan berdiri," ujar Khairul.
Para peternak sapi dan warga berharap Pemkab Simalungun memberikan perhatian terkait gejala mirip PMK yang sudah ditemukan di sejumlah desa, sehingga tidak meluas penyebarannya." Peternak sudah resah jika benar PMK mewabah, bisa hancur ekonomi kami," ujar Amin peternak sapi di Kecamatan Gunung Malela.
Kepa Dinas Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan, Pemkab Simalungun, Robert Pangaribuan yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp (WA) pukul 11.00 WIB terkait adanya kasus PMK yang sudah ditemukan di kabupaten Simalungun belum menanggapi hingga pukul 12.00 WIB.
Lihat Juga: Pemenangan Radiapoh Sinaga-Aji Pangaribuan, Partai Perindo Simalungun Siap Berjuang Habis-habisan
Informasi yang diperoleh, ternak sapi warga di sejumlah kecamatan sudah ditemukan dengan gejala PMK seperti tidak mau makan, tidak bisa berdiri, terlihat lemah dan mulutnya mengeluarkan buih.
Salah seorang warga Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, PR Harahap, Rabu (8/6/2022) mengatakan, sapi yang diduga mengalami gejala PMK jumlahnya semakin bertambah terus dan diperkirakan sudah seratusan lebih.
"Semakin hari jumlah sapi yang diduga mengalami gejala PMK semakin banyak bahkan sudah ada seratusan lebih di sejumlah desa di Kecamatan Bandar," ujar Harahap.
Baca Juga
Dia menambahkan umumnya sapi dengan gejala mirip PMK ditemukan di desa-desa yang berbatasan dengan wilayah perkebunan kelapa sawit.
M. Khairul, peternak sapi lainnya, di Kecamatan Bandar Huluan, juga mengakui adanya gejala mirip PMK pada sapi peliharannya. " Sejak dua pekan lalu gejala mirip PMK sudah terlihat, sempat panik karena tiba-tiba seekor sapi saya tidak mau makan dan berdiri," ujar Khairul.
Para peternak sapi dan warga berharap Pemkab Simalungun memberikan perhatian terkait gejala mirip PMK yang sudah ditemukan di sejumlah desa, sehingga tidak meluas penyebarannya." Peternak sudah resah jika benar PMK mewabah, bisa hancur ekonomi kami," ujar Amin peternak sapi di Kecamatan Gunung Malela.
Baca Juga
Kepa Dinas Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan, Pemkab Simalungun, Robert Pangaribuan yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp (WA) pukul 11.00 WIB terkait adanya kasus PMK yang sudah ditemukan di kabupaten Simalungun belum menanggapi hingga pukul 12.00 WIB.
Lihat Juga: Pemenangan Radiapoh Sinaga-Aji Pangaribuan, Partai Perindo Simalungun Siap Berjuang Habis-habisan
(don)
tulis komentar anda