Kisah Jaka Tingkir Menaklukan Puluhan Buaya saat Menuju Demak
Rabu, 08 Juni 2022 - 05:36 WIB
Baca: Kisah Pangeran Diponegoro, Dilawan Rakyat yang Lapar Akibat Ulah Pejabat Culas.
Setelah beberapa bulan lamanya Jaka Tingkir menimba ilmu, Ki Buyut Banyubiru sudah memperbolehkan Jaka Tingkir untuk menemui Sultan Demak guna memohon pengampunan atas kesalahan yang pernah dilakukannya yaitu membunuh Dadungawuk.
Sebelum berangkat ke Demak Ki Buyut Banyubiru memberikannya azimat Timang Kiai Bajulgiling. Perjalanan kembali Jaka Tingkir ke Demak dilakukan dengan getek (rakit yang hanya terdiri dari susunan beberapa batang bambu).
Saat akan melewati Kedung Srengenge, Jaka Tingkir menghadapi hambatan karena adanya sekawanan buaya, kurang lebih berjumlah 40 ekor, yang menjadi penghuni dan penjaga kedung tersebut.
Baca Juga: Pangeran Benowo, Putra Jaka Tingkir yang Memilih Jadi Pendakwa ketimbang Meneruskan Tahta.
Percaya dengan kekuatan gaib dari timang ikat pinggang pemberian Ki Buyut Banyubiru, Jaka Tingkir nekad mengayuhkan geteknya memasuki kawasan Kedung Srengenge. Bahaya pun mengancam ketika sekawanan buaya menghadang dan mengitari rakitnya.
Namun berkat kekuatan gaib dari Timang Kiai Bajulgiling, buaya-buaya yang semula buas beringas seketika menjadi lemah dan akhirnya tunduk pada Jaka Tingkir. Bahkan keempat puluh ekor buaya itu menjadi pengawal perjalanan Jaka Tingkir selama menyeberangi Kedung Srengenge dengan berenang di kiri-kanan, depan dan belakang rakitnya.
sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
Setelah beberapa bulan lamanya Jaka Tingkir menimba ilmu, Ki Buyut Banyubiru sudah memperbolehkan Jaka Tingkir untuk menemui Sultan Demak guna memohon pengampunan atas kesalahan yang pernah dilakukannya yaitu membunuh Dadungawuk.
Sebelum berangkat ke Demak Ki Buyut Banyubiru memberikannya azimat Timang Kiai Bajulgiling. Perjalanan kembali Jaka Tingkir ke Demak dilakukan dengan getek (rakit yang hanya terdiri dari susunan beberapa batang bambu).
Saat akan melewati Kedung Srengenge, Jaka Tingkir menghadapi hambatan karena adanya sekawanan buaya, kurang lebih berjumlah 40 ekor, yang menjadi penghuni dan penjaga kedung tersebut.
Baca Juga: Pangeran Benowo, Putra Jaka Tingkir yang Memilih Jadi Pendakwa ketimbang Meneruskan Tahta.
Percaya dengan kekuatan gaib dari timang ikat pinggang pemberian Ki Buyut Banyubiru, Jaka Tingkir nekad mengayuhkan geteknya memasuki kawasan Kedung Srengenge. Bahaya pun mengancam ketika sekawanan buaya menghadang dan mengitari rakitnya.
Namun berkat kekuatan gaib dari Timang Kiai Bajulgiling, buaya-buaya yang semula buas beringas seketika menjadi lemah dan akhirnya tunduk pada Jaka Tingkir. Bahkan keempat puluh ekor buaya itu menjadi pengawal perjalanan Jaka Tingkir selama menyeberangi Kedung Srengenge dengan berenang di kiri-kanan, depan dan belakang rakitnya.
sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
tulis komentar anda