Ketua DPRD Pangkep Santuni Balita yang Alami Gizi Buruk
Selasa, 23 Juni 2020 - 16:47 WIB
PANGKEP - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau(MYL) mengunjungi Jumriani (5) balita penderita gizi buruk di dusun Tabo-tabo Selatan, Desa Tabo-tabo kecamatan Bungoro.
Kondisi tubuh Jumriani yang berusia lima tahun tak sebanding dengan tubuhnya yang sangat kecil. Ia terlihat seperti balita berumur tiga atau empat tahun dalam gendongan ibunya yang bernama Suma.
Situasi ini menarik perhatian MYL sebagai wakil rakyat, untuk datang di daerah pegunungan melalui jalan tanah melewati perbukitan harus dilalui untuk mencapainya.
"Kita kunjungi, kita lihat langsung kondisinya. Ada sedikit yang kita berikan bantuan, juga bantuan moril agar sabar dan tabah menghadapi ujuan. Kita juga doakan semoga anaknya segera sembuh," katanya, Selasa (23/6/2020).
Jumriani adalah putri pasangan Manja dan Suma itu menderita gizi buruk sejak lahir. Suma mengatakan, sejak lahir Jumriani sudah kurus. Hal itu diperparah dengan kondisi keluarganya yang miskin dan tak bisa memberikan asupan gizi yang layak.
"Kondisinya sangat kurus, sejak lahir," ujar Suma, ibunya.
Lanjut Suma, Jumriani merupakan putri keduanya. Sementara, anak pertamanya juga sudah meninggal dunia.
Saat ini, Jumriani dan ibunya tinggal bersama kakeknya. Karena, Manja bapaknya seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Serawak, Malaysia dan sudah dua tahun tidak pernah pulang.
"Sudah dua tahun bapaknya tidak pulang, tapi biasa kirim uang, itu yang dipakai belanja dan beli susu," tambahnya.
Namun diakuinya, ia mendapatkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD). Akan tetapi, atas nama Kaseng, kakek Jumriani.
Kondisi tubuh Jumriani yang berusia lima tahun tak sebanding dengan tubuhnya yang sangat kecil. Ia terlihat seperti balita berumur tiga atau empat tahun dalam gendongan ibunya yang bernama Suma.
Situasi ini menarik perhatian MYL sebagai wakil rakyat, untuk datang di daerah pegunungan melalui jalan tanah melewati perbukitan harus dilalui untuk mencapainya.
"Kita kunjungi, kita lihat langsung kondisinya. Ada sedikit yang kita berikan bantuan, juga bantuan moril agar sabar dan tabah menghadapi ujuan. Kita juga doakan semoga anaknya segera sembuh," katanya, Selasa (23/6/2020).
Jumriani adalah putri pasangan Manja dan Suma itu menderita gizi buruk sejak lahir. Suma mengatakan, sejak lahir Jumriani sudah kurus. Hal itu diperparah dengan kondisi keluarganya yang miskin dan tak bisa memberikan asupan gizi yang layak.
"Kondisinya sangat kurus, sejak lahir," ujar Suma, ibunya.
Lanjut Suma, Jumriani merupakan putri keduanya. Sementara, anak pertamanya juga sudah meninggal dunia.
Saat ini, Jumriani dan ibunya tinggal bersama kakeknya. Karena, Manja bapaknya seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Serawak, Malaysia dan sudah dua tahun tidak pernah pulang.
"Sudah dua tahun bapaknya tidak pulang, tapi biasa kirim uang, itu yang dipakai belanja dan beli susu," tambahnya.
Namun diakuinya, ia mendapatkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD). Akan tetapi, atas nama Kaseng, kakek Jumriani.
(agn)
tulis komentar anda