Para Pemimpin Dunia Percepat Penemuan Vaksin Covid-19, Bagaimana Amerika?

Sabtu, 25 April 2020 - 06:59 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan para pemimpin dunia lainnya dalam konferensi video di Paris, Prancis. Foto/REUTERS
JENEWA - Para pemimpin dunia berjanji mempercepat pekerjaan untuk tes, menemukan obat dan vaksin Covid-19 serta membagikannya ke penjuru dunia. Namun Amerika Serikat (AS) tidak terlibat dalam peluncuran inisiatif Orgasasi Kesehatan Dunia (WHO) itu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa turut bergabung dalam konferensi video untuk meluncurkan inisiatif WHO untuk memerangi pandemi corona.

Inisiatif WHO itu bertujuan mempercepat pengembangan obat, tes, dan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah, mendiagnosa dan merawat pasien Covid-19. Selain itu, inisiatif ini juga menjamin akses yang sama untuk perawatan bagi negara yang kaya dan miskin.



“Kita menghadapi ancaman bersama yang hanya bisa kita kalahkan dengan pendekatan bersama,” papar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat dia membuka pertemuan virtual itu.

“Pengalaman telah menjelaskan pada kita bahwa saat peralatan ada, tapi tidak semua bisa mengaksesnya. Kita tak boleh membiarkan itu terjadi,” ujar Tedros.

Saat pandemi flu babi H1N1 pada 2009, ada kritik bahwa distribusi vaksin tidak adil karena negara-negara yang lebih kaya bisa membeli lebih banyak.

“Kita harus pastikan bahwa orang yang membutuhkan bisa memperolehnya. Pelajaran dari AIDS harus diambil. Terlalu banyak jutaan orang meninggal sebelum obat anti-retroviral itu dapat diakses secara luas,” papar Tedros.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan tujuan upaya global itu adalah pada awal Mei akan mengumpulkan dana USD8,10 miliar untuk meningkatkan pekerjaan dalam pencegahan, diagnosa dan perawatan.

Para pemimpin dari Asia, Timur Tengah dan Amerika mengikuti konferensi video itu tapi juru bicara untuk misi AS di Jenewa menyatakan AS tidak akan terlibat.

“Meski ketidakhadiran AS pada pertemuan itu dipertanyakan, tak perlu ada keraguan tentang tekad kami untuk memimpin masalah kesehatan global, termasuk pada krisis Covid sekarang,” kata juru bicara misi AS di Jenewa melalui email.

Presiden AS Donald Trump mengkritik WHO karena dianggap lambat menangani wabah itu dan menjadi China sentris. Trump kemudian menghentikan pendanaan AS untuk WHO.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content