Gawat Penurunan Muka Tanah di Pesisir Pekalongan Capai 20 Cm Pertahun
Jum'at, 19 Juni 2020 - 15:58 WIB
“Kesimpulannya tanggul bukan solusi utama. Land subsidence harus dikendalikan. Land subsidence ini faktor utamanya karena eksploitasi air tanah berlebihan,” tambahnya.
Lalu Apakah land subsidence bisa dikendalikan? “Hal ini bisa dilihat di beberapa negara,” Lanjut Heri. Upaya alternatif lainnya untuk mengatasi rob bisa dengan merelokasi warga terdampak banjir.
Namun dia memperkirakan untuk relokasi butuh anggaran Rp20 triliun. Reklamasi lahan pun bisa dilakukan untuk alternatif jangka panjang. Heri juga mendorong agar dibentuk satuan gugus tugas untuk menangani rob di wilayah pesisir Pekalongan. Satuan tugas ini dibawah Pemprov Jateng.
Workshop juga diikuti oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Arif Satria, S.P, M.Si, (Rektor IPB), Asrul Sani (FPPP-DPR RI), Suryani (Rektor UNIKAL), Bisri Romly (DPR RI-FPKB), Ruhban Ruzziyatno (Kepala BBWS Pemali Juana), Afzan Arslan Djunaid (Wakil Walikota Pekalongan) dan beberapa tokoh yang peduli dengan bencana rob di pesisir Pekalongan.
Lalu Apakah land subsidence bisa dikendalikan? “Hal ini bisa dilihat di beberapa negara,” Lanjut Heri. Upaya alternatif lainnya untuk mengatasi rob bisa dengan merelokasi warga terdampak banjir.
Namun dia memperkirakan untuk relokasi butuh anggaran Rp20 triliun. Reklamasi lahan pun bisa dilakukan untuk alternatif jangka panjang. Heri juga mendorong agar dibentuk satuan gugus tugas untuk menangani rob di wilayah pesisir Pekalongan. Satuan tugas ini dibawah Pemprov Jateng.
Workshop juga diikuti oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Arif Satria, S.P, M.Si, (Rektor IPB), Asrul Sani (FPPP-DPR RI), Suryani (Rektor UNIKAL), Bisri Romly (DPR RI-FPKB), Ruhban Ruzziyatno (Kepala BBWS Pemali Juana), Afzan Arslan Djunaid (Wakil Walikota Pekalongan) dan beberapa tokoh yang peduli dengan bencana rob di pesisir Pekalongan.
(sms)
tulis komentar anda