Dr Oen, Dokter Pejuang Kemerdekaan, Penolong Wong Cilik hingga Jenderal Sudirman
Jum'at, 15 April 2022 - 05:01 WIB
Dokter Oen Boen Ing dikenal sebagai dokter yang tanpa pamrih menolong wong cilik hingga membantu Jenderal Sudirman dan para pejuang di masa perang kemerdekaan. Dokter Oen Boen Ing yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Dr Oen adalah seorang dokter yang menolong pasiennya tanpa membeda-bedakan kekayaan dan strata sosial.
Lahir di Salatiga pada 3 Maret 1903, sedari kecil Oen Boen Ing atau akrab disapa Dr Oen sudah menggenggam cita-cita menyembuhkan orang sakit. Mengutip droensolobaru, Dr Oen lahir dari keluarga pengusaha tembakau yang kaya raya. Ayahnya merupakan pengusaha besar tembakau yang memiliki banyak perkebunan dan pengeringan tembakau di Wonosobo dan Salatiga.
Dari sang kakek yang merupakan sinshe kenamaan di Salatiga, Oen kecil memperoleh inspirasi untuk menjadi dokter. Saat berusia 5 tahun, Oen kecil sering diajak menginap di rumah kakeknya. Dalam usia 7 tahun, Oen kecil hapal nama jenis tanaman herbal dan obat-obatan yang diracik kakeknya saat mengobati pasien.
Oen pun cekatan membantu kakeknya saat melayani pasien yang sakit. Dengan senang hati, Oen memanggil pasien dan memapah pasien masuk ke ruang praktik. Dari sang kakek, Oen mendapat pelajaran kehidupan. Selama praktik, kakeknya tidak pernah meminta bayaran. Sang kakek tidak menetapkan tarif pengobatan.
Dia hanya menempatkan kotak sebagai pembayaran jasa pengobatan. Oen muda mendapatkan wejangan dari kakeknya yang terus diingat sepanjang hidupnya: "Tuhan memberikan rezeki pada kita selama tangan kita melayani, selama hati kita dipenuhi rasa cinta".
Nah, karena Dr Oen ingin menjadi seorang dokter, sejak lulus sekolah menengah, Oen antusias mempelajari ilmu kedokteran. Di usia 16 tahun, Oen muda dipanggil ayahnya dan diajak bicara. Ayahnya yang pengusaha tembakau kaya raya mengajak Oen muda keliling kota Solo. Dengan mengendarai mobil, sang ayah merayu Oen untuk meneruskan bisnis tembakau.
Oen muda diajak ke gudang tembakau, ke Kantor ayahnya untuk menunjukkan aktivitas administrasi keuangan. Hingga sang ayah berkata kepada Oen. "Kamu orang yang teliti tentunya kamu bisa menjadi menjadi seorang 'financier' yang hebat dan pengusaha yang baik".
Apa jawab Oen? Dengan tenang, Oen menjawab: "Aku ingin melayani orang lain, membuat orang lain yang susah jadi sehat, aku ingin seluruh hidupku menjadi penolong"
Lahir di Salatiga pada 3 Maret 1903, sedari kecil Oen Boen Ing atau akrab disapa Dr Oen sudah menggenggam cita-cita menyembuhkan orang sakit. Mengutip droensolobaru, Dr Oen lahir dari keluarga pengusaha tembakau yang kaya raya. Ayahnya merupakan pengusaha besar tembakau yang memiliki banyak perkebunan dan pengeringan tembakau di Wonosobo dan Salatiga.
Dari sang kakek yang merupakan sinshe kenamaan di Salatiga, Oen kecil memperoleh inspirasi untuk menjadi dokter. Saat berusia 5 tahun, Oen kecil sering diajak menginap di rumah kakeknya. Dalam usia 7 tahun, Oen kecil hapal nama jenis tanaman herbal dan obat-obatan yang diracik kakeknya saat mengobati pasien.
Oen pun cekatan membantu kakeknya saat melayani pasien yang sakit. Dengan senang hati, Oen memanggil pasien dan memapah pasien masuk ke ruang praktik. Dari sang kakek, Oen mendapat pelajaran kehidupan. Selama praktik, kakeknya tidak pernah meminta bayaran. Sang kakek tidak menetapkan tarif pengobatan.
Dia hanya menempatkan kotak sebagai pembayaran jasa pengobatan. Oen muda mendapatkan wejangan dari kakeknya yang terus diingat sepanjang hidupnya: "Tuhan memberikan rezeki pada kita selama tangan kita melayani, selama hati kita dipenuhi rasa cinta".
Nah, karena Dr Oen ingin menjadi seorang dokter, sejak lulus sekolah menengah, Oen antusias mempelajari ilmu kedokteran. Di usia 16 tahun, Oen muda dipanggil ayahnya dan diajak bicara. Ayahnya yang pengusaha tembakau kaya raya mengajak Oen muda keliling kota Solo. Dengan mengendarai mobil, sang ayah merayu Oen untuk meneruskan bisnis tembakau.
Oen muda diajak ke gudang tembakau, ke Kantor ayahnya untuk menunjukkan aktivitas administrasi keuangan. Hingga sang ayah berkata kepada Oen. "Kamu orang yang teliti tentunya kamu bisa menjadi menjadi seorang 'financier' yang hebat dan pengusaha yang baik".
Apa jawab Oen? Dengan tenang, Oen menjawab: "Aku ingin melayani orang lain, membuat orang lain yang susah jadi sehat, aku ingin seluruh hidupku menjadi penolong"
tulis komentar anda