Ali Ngabalin Ngaku Bersedih Lihat Demokrat Zalimi IAS
Senin, 04 April 2022 - 21:45 WIB
Putusan IAS tetap di Demokrat mengabaikan penzaliman yang dialaminya. Maklum, keputusan DPP menunjuk Ni'matullah sebagai ketua Demokrat dipertanyakan sejumlah pihak. Baik kader Demokrat ataupun masyarakat Sulsel lebih luas.
Pada Musda lalu, IAS mengumpulkan suara lebih banyak dibandingkan Ulla. 16 berbanding 8 suara dari 24 DPC se-Sulsel. Pada momen yang sama, Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Ulla juga ditolak oleh forum Musda lalu.
Jika saja status IAS sebagai mantan narapidana KPK yang menjadi persoalan, sesungguhnya DPP sudah menggunakan standar ganda dengan penetapan Ketua Demokrat Sulut yang juga sempat berstatus sama.
Apalagi rapor Ulla saat memimpin Demokrat selama 6 tahun juga sangat jeblok. Suara partai turun, angka legislatif merosot di semua tingkatan.
Menanggapi Ali Ngabalin , IAS berterima kasih sudah disambangi. "Pertemanan dengan beliau memang panjang. Begitulah seharusnya sahabat," tutup IAS.
Pada Musda lalu, IAS mengumpulkan suara lebih banyak dibandingkan Ulla. 16 berbanding 8 suara dari 24 DPC se-Sulsel. Pada momen yang sama, Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Ulla juga ditolak oleh forum Musda lalu.
Jika saja status IAS sebagai mantan narapidana KPK yang menjadi persoalan, sesungguhnya DPP sudah menggunakan standar ganda dengan penetapan Ketua Demokrat Sulut yang juga sempat berstatus sama.
Apalagi rapor Ulla saat memimpin Demokrat selama 6 tahun juga sangat jeblok. Suara partai turun, angka legislatif merosot di semua tingkatan.
Menanggapi Ali Ngabalin , IAS berterima kasih sudah disambangi. "Pertemanan dengan beliau memang panjang. Begitulah seharusnya sahabat," tutup IAS.
(tri)
tulis komentar anda