Tobat dari Kelamnya Dunia Hitam, Robby Nugraha Dirikan Rumah Tahfidz Quran Gratis
Senin, 04 April 2022 - 09:01 WIB
TANAH DATAR - Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an, terdengar merdu bersautan dengan gemercik air sungai dan semilir angin lembah. Sore itu, belasan anak begitu damai menghafalkan ayat-ayat suci Al-Qur'an di tepian sungai dan persawahan di dekat Rumah Tahfidz Quran.
Rumah Tahfidz Quran ini, berada di tepian sungai dan persawahan yang ada di Batu Basurek, Jorong Gudam, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Setiap hari, Rumah Tahfidz Quran yang didirikan oleh Robby Nugraha, seorang pemuda dari Nagari Pagaruyung tersebut, selalu ramai oleh aktivitas anak-anak untuk mengaji. "Ada 147 yang bukan reguler, dan ada 27 santri reguler yang merupakan anak yatim piatu sehingga harus tinggal di sini," ungkap Robby Nugraha.
Metode belajar Alquran di Rumah Tahfidz Quran ini cukup unik, karena para santrinya diajak melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an di alam terbuka. Baik di dekat persawahan, tepian sungai, mapun di pematang-pematang sawah.
Robby Nugraha mengaku, metode ini muncul setelah pada awal pendirian Rumah Tahfidz Quran, penghafalan Al-Qur'an selalu berada di dalam ruangan yang monoton. "Menghafal itu cepat membuat bosan, sehingga perlu metode yang tidak membuat bosan," ungkapnya.
Dari upaya untuk menghilangkan kebosanan saat menghafal Alquran, akhirnya muncul ide metode menghafalkan Al-Qur'an di alam terbuka. Metode ini terbukti cukup efektif, karena para santri menjadi senang melakukannya dan cepat dalam menghafalnya.
Rumah Tahfidz Quran ini, berada di tepian sungai dan persawahan yang ada di Batu Basurek, Jorong Gudam, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Setiap hari, Rumah Tahfidz Quran yang didirikan oleh Robby Nugraha, seorang pemuda dari Nagari Pagaruyung tersebut, selalu ramai oleh aktivitas anak-anak untuk mengaji. "Ada 147 yang bukan reguler, dan ada 27 santri reguler yang merupakan anak yatim piatu sehingga harus tinggal di sini," ungkap Robby Nugraha.
Metode belajar Alquran di Rumah Tahfidz Quran ini cukup unik, karena para santrinya diajak melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an di alam terbuka. Baik di dekat persawahan, tepian sungai, mapun di pematang-pematang sawah.
Robby Nugraha mengaku, metode ini muncul setelah pada awal pendirian Rumah Tahfidz Quran, penghafalan Al-Qur'an selalu berada di dalam ruangan yang monoton. "Menghafal itu cepat membuat bosan, sehingga perlu metode yang tidak membuat bosan," ungkapnya.
Dari upaya untuk menghilangkan kebosanan saat menghafal Alquran, akhirnya muncul ide metode menghafalkan Al-Qur'an di alam terbuka. Metode ini terbukti cukup efektif, karena para santri menjadi senang melakukannya dan cepat dalam menghafalnya.
tulis komentar anda