Jelang Bulan Suci Ramadhan, Inflasi Provinsi Sumsel Terkendali
Kamis, 31 Maret 2022 - 11:49 WIB
PALEMBANG - Menjelang bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah, inflasi Sumatera Selatan (Sumsel) masih terjaga dan terkendali. Situasi ini diharapkan masih berlangsung meski menghadapi Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Erwin Soeriadimadja menyebutkan, hingga Februari 2022 lalu perkembangan inflasi Provinsi Sumsel tetap terjaga yaitu tercatat sebesar -0,01 persen (mtm), 0,92 persen (ytd), dan 2,41 persen (yoy). Baca juga: Kemendag Umumkan Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadhan, Minyak Goreng Tak Usah Ditanya!
"Inflasi yang terjaga tentunya tidak lepas dari upaya yang dilakukan oleh TPID dan pihak terkait lainnya melalui strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," ujar Erwin, Kamis (31/3/2022).
Begitu juga dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel maupun Perum Bulog Divre Sumsel Babel yang menyebutkan, jika suplai komoditas pangan dan bahan pokok penting yang ada di wilayah Sumsel mencukupi memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk pada periode hari besar keagamaan.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Eko Hari Kuncahyo mengatakan, berbagai komoditas yang dikelola pihaknya seperti beras, minyak goreng, dan tepung terigu tersedia dalam jumlah yang cukup. "Stok beras di gudang Bulog kita dapat memenuhi kebutuhan warga 6-12 bulan kedepan, ucap Eko Hari Kucahyo.
Asisten Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Provinsi Sumatera Selatan, Ekowati Retnaningsih berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Sumatera Selatan, saling berkoordinasi dan menyeleraskan program kerja antar OPD sehingga memberikan hasil optimal bagi masyarakat, termasuk dalam hal upaya pengendalian inflasi.
"Hendaknya operasi pasar dan pasar murah komoditas pangan strategis pada periode hari raya, dapat dilakukan utamanya di kantong-kantong kemiskinan di Sumsel, sehingga masyarakat kalangan menengah ke bawah dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang terjangkau," jelasnya.
Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, mengimbau agar seluruh masyarakat dapat berbelanja bijak dan melakukan konsumsi secara wajar/ tidak berlebihan pada periode HBKN ini. "Masyarakat tidak perlu khawatir mengingat pemerintah daerah akan senantiasa hadir dan berkoordinasi guna memastikan ketersediaan pasokan komoditas pokok selama hari raya," ujar Mawardi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Erwin Soeriadimadja menyebutkan, hingga Februari 2022 lalu perkembangan inflasi Provinsi Sumsel tetap terjaga yaitu tercatat sebesar -0,01 persen (mtm), 0,92 persen (ytd), dan 2,41 persen (yoy). Baca juga: Kemendag Umumkan Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadhan, Minyak Goreng Tak Usah Ditanya!
"Inflasi yang terjaga tentunya tidak lepas dari upaya yang dilakukan oleh TPID dan pihak terkait lainnya melalui strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," ujar Erwin, Kamis (31/3/2022).
Begitu juga dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel maupun Perum Bulog Divre Sumsel Babel yang menyebutkan, jika suplai komoditas pangan dan bahan pokok penting yang ada di wilayah Sumsel mencukupi memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk pada periode hari besar keagamaan.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Eko Hari Kuncahyo mengatakan, berbagai komoditas yang dikelola pihaknya seperti beras, minyak goreng, dan tepung terigu tersedia dalam jumlah yang cukup. "Stok beras di gudang Bulog kita dapat memenuhi kebutuhan warga 6-12 bulan kedepan, ucap Eko Hari Kucahyo.
Asisten Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Provinsi Sumatera Selatan, Ekowati Retnaningsih berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Sumatera Selatan, saling berkoordinasi dan menyeleraskan program kerja antar OPD sehingga memberikan hasil optimal bagi masyarakat, termasuk dalam hal upaya pengendalian inflasi.
"Hendaknya operasi pasar dan pasar murah komoditas pangan strategis pada periode hari raya, dapat dilakukan utamanya di kantong-kantong kemiskinan di Sumsel, sehingga masyarakat kalangan menengah ke bawah dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang terjangkau," jelasnya.
Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, mengimbau agar seluruh masyarakat dapat berbelanja bijak dan melakukan konsumsi secara wajar/ tidak berlebihan pada periode HBKN ini. "Masyarakat tidak perlu khawatir mengingat pemerintah daerah akan senantiasa hadir dan berkoordinasi guna memastikan ketersediaan pasokan komoditas pokok selama hari raya," ujar Mawardi.
(don)
tulis komentar anda