Mencekam! Warga 5 Keturunan Bandar Dewa Bentrok dengan Sekuriti Perkebunan Ditembaki Gas Air Mata
Kamis, 03 Maret 2022 - 01:50 WIB
Warga bentrok dengan sekuriti perkebunan di Tulangbawang Barat. Foto: Tangkapan layar
TULANGBAWANG BARAT - Sejumlah warga terlibat bentrok dengan petugas sekuriti perusahaan perkebunan dari PT Huma Indah Mekar (HIM) di Desa Penumangan, Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat, Lampung.
Akibat bentrokan itu, seorang warga dari adat lima keturunan bandar dewa terluka di kepala. Suasana pun mencekam.
Perwakilan masyarakat 5 Keturunan Bandar Dewa, Amriwan Taslim mengatakan, bentrok bermula saat masyarakat sekitar mempertanyakan salah satu warga bernama Amin yang sebelumnya diamankan petugas kepolisian.
"Jadi ada salah seorang warga bernama Amin yang sebelumnya diamankan aparat atas laporan pengrusakan yang dilaporkan oleh pihak perusahaan," kata Amriwan, kepada wartawan, Rabu (2/3/2022).
Saat itu, sudah terjadi ketegangan antara warga dengan sekuriti, hingga terjadi pemukulan oleh sekuriti perkebunan.
"Akibat pemukulan itu, warga mengalami luka di bagian kepala hingga berdarah. Melihat rekannya terluka, warga lainnya langsung terlibat perkelahian dengan sejumlah petugas keamanan di pos jaga perkebunan," sambungnya.
Warga lalu mempersenjatai dirinya dengan parang dan senjata tajam dan menyerbu pos jaga sekuriti perkebunan. Tetapi aksi warga ini dihalau petugas kepolisian dengan tembakan dan gas air mata ke arah warga.
"Harusnya polisi dapat bersikap netral dan tidak melakukan pembelaan terhadap sekuriti perkebunan," pungkasnya.
Akibat bentrokan itu, seorang warga dari adat lima keturunan bandar dewa terluka di kepala. Suasana pun mencekam.
Perwakilan masyarakat 5 Keturunan Bandar Dewa, Amriwan Taslim mengatakan, bentrok bermula saat masyarakat sekitar mempertanyakan salah satu warga bernama Amin yang sebelumnya diamankan petugas kepolisian.
"Jadi ada salah seorang warga bernama Amin yang sebelumnya diamankan aparat atas laporan pengrusakan yang dilaporkan oleh pihak perusahaan," kata Amriwan, kepada wartawan, Rabu (2/3/2022).
Saat itu, sudah terjadi ketegangan antara warga dengan sekuriti, hingga terjadi pemukulan oleh sekuriti perkebunan.
"Akibat pemukulan itu, warga mengalami luka di bagian kepala hingga berdarah. Melihat rekannya terluka, warga lainnya langsung terlibat perkelahian dengan sejumlah petugas keamanan di pos jaga perkebunan," sambungnya.
Warga lalu mempersenjatai dirinya dengan parang dan senjata tajam dan menyerbu pos jaga sekuriti perkebunan. Tetapi aksi warga ini dihalau petugas kepolisian dengan tembakan dan gas air mata ke arah warga.
"Harusnya polisi dapat bersikap netral dan tidak melakukan pembelaan terhadap sekuriti perkebunan," pungkasnya.
(hsk)
tulis komentar anda