Atasi Kelangkaan di Bandung, Pemprov Jabar Gelontorkan 23.000 Liter Minyak Goreng Murah

Senin, 21 Februari 2022 - 12:45 WIB
Disindag Jabar menggelar operasi pasar minyak goreng di tiga pasar tradisional di Kota Bandung, Senin (21/2/2022). Foto/Agung Bakti S
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat menggelontorkan 23.000 liter minyak goreng untuk mengatasi kelangkaan sekaligus menekan harga minyak goreng di Kota Bandung.

Penyaluran ribuan liter minyak goreng murah tersebut dilakukan di tiga pasar tradisional di Kota Bandung, yakni Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, dan Pasar Kiaracondong melalui Operasi Pasar Minyak Goreng, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Harga Kedelai di Majalengka Mahal, Makanan Rakyat Tahu Tempe Susah Dicari

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, ribuan liter minyak goreng murah yang terdiri dari minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI).

Menurut Iendra, penyaluran minyak goreng murah, baik minyak goreng curah maupun kemasan akan dilakukan hingga menjelang Lebaran nanti. Operasi pasar yang bakal digelar rutin tersebut diharapkan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng.

"Hari ini sekitar 23.000 liter. Di sini (Pasar Sederhana) 8.000 liter, di Kircon (Pasar Kiaracondong) itu 7.000 liter dan Pasar Kosambi 8.000 dengan waktu sama (serentak)," terangnya.

"Kami juga berterima kasih pada Kementrian Perdagangan yang sampai saat ini sampai dengan nanti Lebaran akan melakukan operasi pasar minyak goreng curah dan kemasan," lanjut Iendra.

Disinggung soal harga, Indra menjelaskan bahwa harga minyak goreng curah yang dibanderol dalam operasi pasar ini Rp10.500 per liter dan umumnya dijual kepada pedagang. Adapun pedagang dilarang menjual minyak goreng curah tersebut di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp11.500 per liter.

"Harga produsen sekarang Rp10.500. Didorong dan diawasi, para penjual harus sesuai HET Rp11.500 per liter untuk yang curah," tegasnya.

Lebih lanjut Iendra mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, produksi minyak goreng kini sudah mulai pulih. Karenanya, dia meminta masyarakat tidak panik dan memborong minyak goreng.

"Kami berharap, konsumen lebih sabar dan tidak memperkeruh. Artinya, suplai sudah aman, jangan takut tidak tersuplai," katanya.

Pihaknya menilai, masyarakat masih banyak yang takut kehabisan minyak goreng. Akibatnya, pembelian pun tidak merata. Dia kembali menegaskan, agar masyarakat membeli minyak goreng sesuai kebutuhan normal.

"Jangan panik, kembali pada kebutuhan normal, termasuk yang di sini. Kita batasi 30 liter maksimum, kita utamakan penjual pasar dan kalau terpenuhi kita kasih ke konsumen (masyarakat)," tandasnya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content