Satgas Pangan Sumut Temukan 1,1 Juta Kg Minyak Goreng Ditimbun dalam Gudang di Deliserdang
Sabtu, 19 Februari 2022 - 13:07 WIB
Minyak goreng sebanyak 1,1 juta Kg ditimbun dalam gudang di Deliserdang. Foto: Istimewa
MEDAN - Satgas Pangan Sumatera Utara (Sumut) menemukan minyak goreng kemasan ditimbun di dalam sebuah gudang salah satu produsen di Deliserdang. Jumlah minyak goreng yang ditimbun mencapai 1,1 juta Kg.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumut Naslindo Sirait mengatakan, gudang tersebut berada di wilayah pergudangan di kawasan Deliserdang, Sumut, pada Jumat 18 Februari 2022.
"Saat berada di salah satu pabrik, Tim Satgas Pangan Sumut terkejut melihat di gudang penyimpanan begitu banyak minyak goreng kemasan siap edar, mulai dari 1 liter hingga kemasan derigen," katanya, Sabtu (19/2/2022).
Sidak tersebut, merupakan upaya yang dilakukan Pemprov Sumut dalam menelusuri kelangkaan minyak goreng yang terjadi dipasaran. Dugaan petugas ternyata benar, kelangkaan disebabkan karena ada yang menimbun.
"Berdasarkan pengakuan pihak pengelola gudang, mereka tidak hanya menyalurkan minyak goreng karena kebijakan manajemen. Asalannya, jika dijual dengan harga HET, maka pihak perusahaan merugi," sambungnya.
Saat ini, kasus tersebut sudah diserahkan Satgas Pangan Sumut ke Polda Sumut, untuk segera dilakukan penindakan.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumut Naslindo Sirait mengatakan, gudang tersebut berada di wilayah pergudangan di kawasan Deliserdang, Sumut, pada Jumat 18 Februari 2022.
"Saat berada di salah satu pabrik, Tim Satgas Pangan Sumut terkejut melihat di gudang penyimpanan begitu banyak minyak goreng kemasan siap edar, mulai dari 1 liter hingga kemasan derigen," katanya, Sabtu (19/2/2022).
Sidak tersebut, merupakan upaya yang dilakukan Pemprov Sumut dalam menelusuri kelangkaan minyak goreng yang terjadi dipasaran. Dugaan petugas ternyata benar, kelangkaan disebabkan karena ada yang menimbun.
"Berdasarkan pengakuan pihak pengelola gudang, mereka tidak hanya menyalurkan minyak goreng karena kebijakan manajemen. Asalannya, jika dijual dengan harga HET, maka pihak perusahaan merugi," sambungnya.
Saat ini, kasus tersebut sudah diserahkan Satgas Pangan Sumut ke Polda Sumut, untuk segera dilakukan penindakan.
(hsk)
tulis komentar anda