Kisah Agustinus Kehilangan Ibu karena Terlambat Dapat Obat, Kini Jadi Pengusaha Apotek

Jum'at, 18 Februari 2022 - 16:18 WIB
Agustinus sukses bangun apotek karena terinspirasi kisah kehilangan ibu. Foto: Ahmad/SINDOnews
SEMARANG - Ingatan Agustinus Safirin atas meninggalnya sang ibu Elisabeth Ester Lusur, tak bisa dilupakan. Kehilangan sosok ibu, pada tahun 1982, meninggalkan cerita pedih di hatinya.

Agustinus menceritakan, mamanya, begitu ia memanggilnya, meninggal dunia karena sakit keras dan tidak tertolong karena terlambat mendapatkan obat.

Saat itu, Agustinus Safirin masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan harus menempuh waktu 10 jam ke kota untuk membeli obat. Karena apotek memang berada di kawasan kota.





Berawal dari kejadian itu, terbesit keinginannya membuat apotek di pelosok-pelosok desa. Hal itu dilakukan agar bisa membantu masyarakat di daerah terpencil yang umumnya banyak masyarakat tak mampu.

Setelah merantau dan sukses bekerja di Jakarta, putra Flores itu kemudian merealisasikan cita-citanya dengan menekuni usaha apotek yang khusus dibukanya di daerah pelosok, yakni di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kini sudah ada 10 apotek yang dinamainya Apotik Peduli. Di Kota Semarang, Agustinus Sarifin mulai mengembangkan Apotek Peduli di wilayah Kelurahan Palebon, Pedurungan.



Ini pun atas pertimbangan belum ada apotek yang dekat dengan wilayah Palebon.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content