Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tahu dan Tempe di Jabar Ancam Mogok
Kamis, 17 Februari 2022 - 19:18 WIB
BANDUNG - Pengrajin tahu dan tempe di Provinsi Jawa Barat mengancam mogok produksi menyusul harga kedelai yang terus merangkak naik sejak awal 2022. Rencana mogok produksi tersebut akan dilakukan selama tiga hari, mulai 21-23 Februari mendatang.
Mogok produksi juga menjadi bentuk protes pengrajin tahu dan tempe yang kini semakin kesulitan memperoleh kedelai sebagai bahan baku utama tahu dan tempe.
Ketua Paguyuban Pengrajin Tahu dan Tempe Kota Bandung, Iyus Rustaya Suramiharja mengaku, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan yang berisi ajakan mogok produksi dari Pusat Koperasi Produsen Tempe dan Tahu (Puskopti) Jabar.
"Sekarang yang mengarahkan demo itu Kopti Jabar, kita hanya dikasih tembusan saja. Kami sudah menerima suratnya, rencananya tiga hari mulai tanggal 21," ungkap Iyus, Kamis (17/2/2022).
Dikatakan Iyus, sejak Januari 2022, harga kedelai sudah mulai naik yang kemudian diikuti oleh kenaikan harga bahan-bahan pokok lainnya. "Sebetulnya itu pemberitahuan saja kepada masyarakat dan pemerintah karena semua bahan dasarnya kedelai naik, terus tambahan-tambahannya juga naik semua," ujarnya.
Iyus menambahkan, kenaikan harga kedelai memaksa pihaknya juga menaikkan harga tahu dan tempe. Dia menerangkan, kenaikan harga kini sudah mencapai Rp5.000 per papan atau cetakan.
"Satu adonan itu bisa jadi enam papan rata-rata. Jadi, kalau per papan naiknya Rp5.000 kali enam, jadi Rp30.000 satu adonan, paling per buah (tahu-tempe) naiknya antara Rp500-300," kata Iyus.
Mogok produksi juga menjadi bentuk protes pengrajin tahu dan tempe yang kini semakin kesulitan memperoleh kedelai sebagai bahan baku utama tahu dan tempe.
Ketua Paguyuban Pengrajin Tahu dan Tempe Kota Bandung, Iyus Rustaya Suramiharja mengaku, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan yang berisi ajakan mogok produksi dari Pusat Koperasi Produsen Tempe dan Tahu (Puskopti) Jabar.
"Sekarang yang mengarahkan demo itu Kopti Jabar, kita hanya dikasih tembusan saja. Kami sudah menerima suratnya, rencananya tiga hari mulai tanggal 21," ungkap Iyus, Kamis (17/2/2022).
Dikatakan Iyus, sejak Januari 2022, harga kedelai sudah mulai naik yang kemudian diikuti oleh kenaikan harga bahan-bahan pokok lainnya. "Sebetulnya itu pemberitahuan saja kepada masyarakat dan pemerintah karena semua bahan dasarnya kedelai naik, terus tambahan-tambahannya juga naik semua," ujarnya.
Iyus menambahkan, kenaikan harga kedelai memaksa pihaknya juga menaikkan harga tahu dan tempe. Dia menerangkan, kenaikan harga kini sudah mencapai Rp5.000 per papan atau cetakan.
"Satu adonan itu bisa jadi enam papan rata-rata. Jadi, kalau per papan naiknya Rp5.000 kali enam, jadi Rp30.000 satu adonan, paling per buah (tahu-tempe) naiknya antara Rp500-300," kata Iyus.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda