Cegah Aksi Anarkis Demonstran, Patung Churchill Ditutupi
Sabtu, 13 Juni 2020 - 20:39 WIB
LONDON - Sejumlah patung bersejarah termasuk Winston Churchill ditutupi kotak besi menjelang unjuk rasa pada Sabtu (13/6). Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menyatakan sangat memalukan monumen pemimpin era perang itu terancam mendapat serangan demonstran.
Demonstran anti-rasisme yang turun ke jalan setelah kematian warga Afro-Amerika George Floyd itu menargetkan sejumlah patung para tokoh imperialis Inggris. (Baca juga: China pada Inggris: Tinggalkan Pemikiran Kolonial Kalian! )
Patung Edward Colston yang mendapat kekayaan dari perdagangan budak pada abad 17, dirobohkan di kota Bristol pada Minggu lalu. Otoritas pun bertindak untuk melindungi sejumlah monumen yang diyakini akan mendapat serangan serupa.
Otoritas menutp patung Churchill di depan gedung parlemen setelah demonstran mengotorinya dengan cat pada akhir pekan lalu. “Ini aneh dan memalukan bahwa monumen nasional ini sekarang menjadi risiko serangan oleh demonstran,” papar Johnson di Twitter.
Pada Jumat (12/6), sekitar 500 orang berkumpul di Hyde Park meneriakkan “Inggris tidak tak bersalah” dan “Black Lives Matter” sebelum berpawai melintasi pusat London. (Lihat Video: Lompat Pagar, Pasien COVID-19 Kabur Naik Ojek dari Lokasi Karantina )
Banyak yang mengatakan patung-patung seperti Colston menjadi target yang sah. “Jika kita memiliki gambaran besar itu, dan kita mengatakan pada orang bahwa orang itu dan apa yang mereka perjuangkan itu OK, kita hanya mengizinkan semua yang mereka telah lakukan untuk berlalu,” ujar mahasiswa Samantha Halsall.
Penyelenggara meminta demonstran tidak berkumpul di pusat London karena khawatir akan bentrok dengan para pengunjuk rasa lain yang membela patung-patung itu.
Demonstran anti-rasisme yang turun ke jalan setelah kematian warga Afro-Amerika George Floyd itu menargetkan sejumlah patung para tokoh imperialis Inggris. (Baca juga: China pada Inggris: Tinggalkan Pemikiran Kolonial Kalian! )
Patung Edward Colston yang mendapat kekayaan dari perdagangan budak pada abad 17, dirobohkan di kota Bristol pada Minggu lalu. Otoritas pun bertindak untuk melindungi sejumlah monumen yang diyakini akan mendapat serangan serupa.
Otoritas menutp patung Churchill di depan gedung parlemen setelah demonstran mengotorinya dengan cat pada akhir pekan lalu. “Ini aneh dan memalukan bahwa monumen nasional ini sekarang menjadi risiko serangan oleh demonstran,” papar Johnson di Twitter.
Pada Jumat (12/6), sekitar 500 orang berkumpul di Hyde Park meneriakkan “Inggris tidak tak bersalah” dan “Black Lives Matter” sebelum berpawai melintasi pusat London. (Lihat Video: Lompat Pagar, Pasien COVID-19 Kabur Naik Ojek dari Lokasi Karantina )
Banyak yang mengatakan patung-patung seperti Colston menjadi target yang sah. “Jika kita memiliki gambaran besar itu, dan kita mengatakan pada orang bahwa orang itu dan apa yang mereka perjuangkan itu OK, kita hanya mengizinkan semua yang mereka telah lakukan untuk berlalu,” ujar mahasiswa Samantha Halsall.
Penyelenggara meminta demonstran tidak berkumpul di pusat London karena khawatir akan bentrok dengan para pengunjuk rasa lain yang membela patung-patung itu.
(don)
tulis komentar anda