Inovasi Si Jeber Kelurahan Watang Bacukiki Bantu Warga Kurang Mampu
Selasa, 15 Februari 2022 - 16:18 WIB
PAREPARE - Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare , dikenal memiliki segudang inovasi. Bahkan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Pangkep terkesan dengan beberapa inovasi yang telah dijalankan di kelurahan tersebut. Salah satunya adalah inovasi 'Si Jeber'.
Lurah Watang Bacukiki, Nur Mohliza, mengungkapkan inovasi Si Jeber atau Si Jeppu Berre’ terinspirasi dari program era Presiden Soeharto. Kala itu ada inovasi program yang diberi nama 'Jempitan'.
Inovasi Si Jeber dijalankan oleh 15 orang dari kelompok dasa wisma di Kelurahan Watang Bacukiki. Mereka menyediakan wadah sebagai tempat dikumpulkannya beras tersebut.
Di Bugis, istilah itu kemudian disebut Si Jeppu Berre’, dimana setiap kelompok dasa wisma berjumlah 15 orang.
"Jadi di setiap rumah, ada tempat untuk beras itu untuk menyisihkan Si Jeppu Berre' ini ke dalam wadah yang sudah dibagikan kepada kelompok dasa wisma Watang Bacukiki,” papar Mohliza.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa inovasi tersebut dilakukan untuk membantu warga yang kurang mampu dan juga ditujukan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita pada saat pelaksanaan Posyandu setiap bulannya.
Manfaatnya, kata Mohliza, untuk masyarakat yang kurang mampu yang belum bisa membeli beras setiap hari. "Biasanya kami memberikan bagi warga yang betul-betul tidak mampu membeli beras untuk makanan sehari-harinya. Dan juga sebagai PMT di posyandu, dia bikin bubur manado atau bubur ayam. Jadi mereka tidak susah,”terangnya.
Dari hasil inovasi Si Jeber ini, Mohliza mrnambahkan beras dapat terkumpul sebanyak 5 liter setiap pekan. Melalui program Sijeber tersebut, Kelurahan Watang Bacukiki pernah mengikuti lomba Kelurahan tingkat provinsi dan meraih juara kedua.
Lihat Juga: Kunjungi Workshop KaTa Kreatif di Jogja, Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Berinovasi dengan Teknologi
Lurah Watang Bacukiki, Nur Mohliza, mengungkapkan inovasi Si Jeber atau Si Jeppu Berre’ terinspirasi dari program era Presiden Soeharto. Kala itu ada inovasi program yang diberi nama 'Jempitan'.
Inovasi Si Jeber dijalankan oleh 15 orang dari kelompok dasa wisma di Kelurahan Watang Bacukiki. Mereka menyediakan wadah sebagai tempat dikumpulkannya beras tersebut.
Di Bugis, istilah itu kemudian disebut Si Jeppu Berre’, dimana setiap kelompok dasa wisma berjumlah 15 orang.
"Jadi di setiap rumah, ada tempat untuk beras itu untuk menyisihkan Si Jeppu Berre' ini ke dalam wadah yang sudah dibagikan kepada kelompok dasa wisma Watang Bacukiki,” papar Mohliza.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa inovasi tersebut dilakukan untuk membantu warga yang kurang mampu dan juga ditujukan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita pada saat pelaksanaan Posyandu setiap bulannya.
Manfaatnya, kata Mohliza, untuk masyarakat yang kurang mampu yang belum bisa membeli beras setiap hari. "Biasanya kami memberikan bagi warga yang betul-betul tidak mampu membeli beras untuk makanan sehari-harinya. Dan juga sebagai PMT di posyandu, dia bikin bubur manado atau bubur ayam. Jadi mereka tidak susah,”terangnya.
Dari hasil inovasi Si Jeber ini, Mohliza mrnambahkan beras dapat terkumpul sebanyak 5 liter setiap pekan. Melalui program Sijeber tersebut, Kelurahan Watang Bacukiki pernah mengikuti lomba Kelurahan tingkat provinsi dan meraih juara kedua.
Lihat Juga: Kunjungi Workshop KaTa Kreatif di Jogja, Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Berinovasi dengan Teknologi
(tri)
tulis komentar anda