Hadapi Disrupsi Informasi, Khofifah Harap Pers Terus Tingkatkan Kualitas Karya Jurnalistik
Rabu, 09 Februari 2022 - 11:05 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengharapkan insan pers Indonesia meningkatkan kualitas informasi dan pemberitaan di tengah disrupsi informasi.
Menurutnya, pers mampu mendorong peningkatan literasi masyarakat mengenai media. Sebab, sebagian besar masyarakat lebih banyak membaca berita dari media sosial (medsos) ketimbang media massa sebagai sumber utamanya.
"Di sinilah penyebab berita bohong begitu cepat tersebar luas. Masyarakat kita ada yang belum tahu dan belum bisa memilah mana informasi yang valid mana informasi yang sesungguhnya," ungkap Khofifah dalam peringatan Hari Pers Nasional 2022 di Gedung Negara Grahadi, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Horor! Tali Pocong di Makam Desa Tulangan Sidoarjo Dicuri, Diduga untuk Kesaktian
Khofifah mengatakan terbatasnya jumlah karakter di media sosial menjadikan informasi atau berita yang disajikan sangat terbatas. Alhasil, informasi yang diperoleh masyarakat pun menjadi tidak utuh. "Belum lagi ditambah budaya membaca masyarakat kita yang masih relatif kurang," imbuhnya.
Khofifah menyebut jika pekerjaan rumah insan pers, bertambah berat dengan semakin maraknya bermunculan citizen journalism seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dimana masyarakat umum melakukan aktivitas jurnalistik tanpa memiliki dasar jurnalistik dan mematuhi etika jurnalistik.
"Sudah bisa ditebak, karya jurnalistiknya pun menjadi sangat variatif dan tidak mengikuti standar jurnalistik. Jamak ditemui, jurnalisme warga sering mengejar kecepatan informasi tanpa mengedepankan faktual tidaknya," katanya.
Maka dari itu, lanjut Khofifah, media massa perlu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memilah berita maupun informasi yang diterima. Perusahaan media juga harus benar-benar menerapkan prinsip dasar jurnalisme. Dengan demikian, hasil karya jurnalisme yang dihasilkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dan juga negara.
"Fenomena saat ini, tidak sedikit media yang tidak survive, tapi saya yakin jika media massa tersebut secara konsisten menyajikan karya jurnalistik yang bagus, berbobot, dan beretika, masyarakat tetap akan mencarinya sebagai sumber referensi terpercaya," imbuhnya
Menurutnya, pers mampu mendorong peningkatan literasi masyarakat mengenai media. Sebab, sebagian besar masyarakat lebih banyak membaca berita dari media sosial (medsos) ketimbang media massa sebagai sumber utamanya.
"Di sinilah penyebab berita bohong begitu cepat tersebar luas. Masyarakat kita ada yang belum tahu dan belum bisa memilah mana informasi yang valid mana informasi yang sesungguhnya," ungkap Khofifah dalam peringatan Hari Pers Nasional 2022 di Gedung Negara Grahadi, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Horor! Tali Pocong di Makam Desa Tulangan Sidoarjo Dicuri, Diduga untuk Kesaktian
Khofifah mengatakan terbatasnya jumlah karakter di media sosial menjadikan informasi atau berita yang disajikan sangat terbatas. Alhasil, informasi yang diperoleh masyarakat pun menjadi tidak utuh. "Belum lagi ditambah budaya membaca masyarakat kita yang masih relatif kurang," imbuhnya.
Khofifah menyebut jika pekerjaan rumah insan pers, bertambah berat dengan semakin maraknya bermunculan citizen journalism seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dimana masyarakat umum melakukan aktivitas jurnalistik tanpa memiliki dasar jurnalistik dan mematuhi etika jurnalistik.
"Sudah bisa ditebak, karya jurnalistiknya pun menjadi sangat variatif dan tidak mengikuti standar jurnalistik. Jamak ditemui, jurnalisme warga sering mengejar kecepatan informasi tanpa mengedepankan faktual tidaknya," katanya.
Maka dari itu, lanjut Khofifah, media massa perlu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memilah berita maupun informasi yang diterima. Perusahaan media juga harus benar-benar menerapkan prinsip dasar jurnalisme. Dengan demikian, hasil karya jurnalisme yang dihasilkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dan juga negara.
"Fenomena saat ini, tidak sedikit media yang tidak survive, tapi saya yakin jika media massa tersebut secara konsisten menyajikan karya jurnalistik yang bagus, berbobot, dan beretika, masyarakat tetap akan mencarinya sebagai sumber referensi terpercaya," imbuhnya
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda