5 Daerah di Sumut Alami Lonjakan Kasus COVID-19 pada Anak
Senin, 07 Februari 2022 - 17:06 WIB
MEDAN - Sebanyak 5 daerah kabupaten/kota di Sumatera Utara mengalami lonjakan kasus COVID-19 pada anak. Kelima daerah itu Medan, Deliserdang, Simalungun, Pematang Siantar dan Gunung Sitoli.
Tim Satgas COVID-19 Sumut, dr. Inke Nadia D. Lubis mengatakan, kenaikan tersebut diduga karena adanya pembelajaran tatap muka (PTM).
“Ini udah naik lima kasus, tetapi dalam seminggu terahir ini perhari sampai 50 kasus anak perhari meningkatkan. Dugaan kita disebabkan karena ada pembelajaran tatap muka bagi anak anak jadi penyebaran lebih cepat,” sebut Inke, Senin (7/2/2022).
Baca juga: KM Kayla Angkut Puluhan TKI Ilegal Hendak ke Malaysia Diamankan di Perairan Batubara
Inke menyebut, untuk Sumatera Utara ada 94 orang anak yang terpapar COVID-19 di 5 kabupaten. Kota Medan menjadi daerah dengan kasus COVID-19 pada anak tertinggi di Sumut.
“Dari jumlah itu 60 persen di Kota Medan, sisanya di Deliserdang, Simalungun, Siantar dan Gunungsitoli,” jelasnya.
Dikatakannya, dalam antisipasi penyebaran COVID-19 varian omicron pada anak lebih cepat menular maka pihaknya lebih menekankan kerja evaluasi terhadap jajaran untuk antisipasi penyebaran.
“Karena omicron nyebarnya sangat cepat jadi harus di evaluasi dari 3-4 hari kalau misalnya kecepatan naik kasusnya masih tinggi maka harus berubah semuanya pembelajaran jarak jauh,” tandasnya
Tim Satgas COVID-19 Sumut, dr. Inke Nadia D. Lubis mengatakan, kenaikan tersebut diduga karena adanya pembelajaran tatap muka (PTM).
“Ini udah naik lima kasus, tetapi dalam seminggu terahir ini perhari sampai 50 kasus anak perhari meningkatkan. Dugaan kita disebabkan karena ada pembelajaran tatap muka bagi anak anak jadi penyebaran lebih cepat,” sebut Inke, Senin (7/2/2022).
Baca juga: KM Kayla Angkut Puluhan TKI Ilegal Hendak ke Malaysia Diamankan di Perairan Batubara
Inke menyebut, untuk Sumatera Utara ada 94 orang anak yang terpapar COVID-19 di 5 kabupaten. Kota Medan menjadi daerah dengan kasus COVID-19 pada anak tertinggi di Sumut.
“Dari jumlah itu 60 persen di Kota Medan, sisanya di Deliserdang, Simalungun, Siantar dan Gunungsitoli,” jelasnya.
Dikatakannya, dalam antisipasi penyebaran COVID-19 varian omicron pada anak lebih cepat menular maka pihaknya lebih menekankan kerja evaluasi terhadap jajaran untuk antisipasi penyebaran.
“Karena omicron nyebarnya sangat cepat jadi harus di evaluasi dari 3-4 hari kalau misalnya kecepatan naik kasusnya masih tinggi maka harus berubah semuanya pembelajaran jarak jauh,” tandasnya
(msd)
tulis komentar anda